Ulama kondang Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal saat sedang berdakwah di di Masjid Falahuddin, Bandar lampung,pada Minggu, 13 September 2020. Syekh Ali mengalami luka tusuk. Sang pelaku yang diketahui bernama Alfin Andrian (24) langsung dibekuk. Kasus penyerangan terhadap ulama di tanah air ini bukan kali pertama. Ironisnya, pelaku lagi-lagi disebut orang yang mengidap gangguan jiwa alias gila.
Dalam sebuah video amatir dari penonton, terekam momen saat pelaku melayangkan pisau ke arah Syekh Ali yang berada di atas panggung. Pisau menancap dan melukai lengan bagian kanan Syekh Ali. Teriakan salah satu penonton berusaha mencegah pelaku melancarkan aksinya. Sontak orang orang yang berada di sekitar panggung langsung membekuk pelaku.
Syekh Ali Jaber melihat detik-detik pelaku hendak menyerang dirinya. "Saat itu, ada seseorang pemuda lari ke atas panggung. Alhamdulillah, saya sempat melihat, kalau tidak mungkin tusukan bisa kena leher atau dada saya,” katanya
Kasus penyerangan ini langsung ditangani Polresta Bandar Lampung. Keterangan pelaku mengidap gangguan jiwa datang dari pengakuan sang ayah, Rudi. Saat diperiksa terkait kasus yang menjerat anaknya ini, Rudi menyebut bahwa kejiwaan putranya sedang terganggu.
Pasalnya, Alfin pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa di Lampung karena mentalnya terganggu pada 2017 silam. Klaim bahwa Alfin sakit jiwa juga disampaikan sang paman. Menurutnya, Alfin kerap menutup telinga dan tidak menyukai jika mendengar suara kencang dari pengajian.
Pernyataan berbeda justru disampaikan pemilik akun Instagram @welzaonistia yang juga mengaku tetangga pelaku. Dalam cuitannya, @welzaonistia menyebut bahwa Alfin Andrian tetangganya di jalan Tamin, bandarlampung ini waras dan tidak gila.
Berdasarkan jejak rekam digital, pelaku cukup aktif di media sosial Instagram. Dikabarkan sudah gila sejak 4 tahun, Alfin kerap memposting fotonya. Akun Instagram @andrin_alfin sudah mengunggah 6 foto dirinya dengan unggahan terakhir pada 24 April 2018, mempunyai 1081 pengikut, dan mengikuti 44 orang.
Hingga kini polisi masih menyelidiki motif kasus penyerangan ini. Polisi akan tetap mengusut tuntas kasus ini kendati ada pernyataan dari keluarga bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa atau gila. (NER)