LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Perlukah Pilkada Ditunda Karena Pandemi?

Perlukah Pilkada Ditunda Karena Pandemi?

Kamis, 24 September 2020

Desakan untuk menunda pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak kian bergulir, namun Pemerintah tetap bersikeras melaksanakannya pada 9 Desember 2020 mendatang.

Dalam siaran persnya juru bicara kepresidenan, Fadjroel Rahman mengatakan, Indonesia akan mengikuti jejak negara-negara seperti Singapura, Jerman, Perancis, dan Korea Selatan yang tetap menyelenggarakan hajatan politik di tengah pandemi.

Sikap ini kemudian memicu reaksi dari dunia medis. Ahli epidemi dari Universitas Indonesia mengatakan bahwa Pemerintah mencontoh negara-negara yang sudah berhasil menekan kasus penularan. "Seharusnya Indonesia tidak cuma mencontoh akan melakukan Pilkada seperti negara-negara tersebut, tapi juga mencontoh kenapa negara tersebut sudah berhasil menekan angka penularan. Ini yang paling penting. Jangan ambil contohnya yang dipilih-pilih saja," sebut Pandu Riono.

Ia mengingatkan, pandemi saat ini memang tidak bisa dihentikan karena ketiadaan vaksin yang efektif. Namun Pemerintah seharusnya lebih fokus dalam mengendalikan penularan supaya bisa menekan angka kematian.

Pandu kemudian menjelaskan, para tenaga medis khawatir dengan hajatan politik ini karena adanya risiko kerumunan massa. Menurutnya protokol kesehatan tak akan bisa ditegakkan jika kondisi tersebut terjadi. Oleh karena itu ia mendesak jika memang tetap akan dilaksanakan, maka Pilkada harus berjalan tanpa ada kerumunan sama sekali.

"Hak konstitusi rakyat memang harus dihargai, tapi hak hidup dan perlindungan kepada rakyat juga harus dihargai. Kalau rakyatnya nggak hidup bagaimana bisa melaksanakan hak konstitusi?" ujar Pandu lagi.

Sebelumnya sikap tegas juga datang dari berbagai pihak seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Ikatan Dokter Indonesia, hingga mantan Wakil Presiden RI dan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla. Mereka sepakat untuk mendesak Pemerintah menunda dulu hajatan politik tersebut.

Jusuf Kalla bahkan secara terbuka meminta pilkada serentak Desember mendatang bisa ditunda. Pasalnya ia merasa khawatir dengan tren peningkatan kasus positif COVID-19 di seluruh wilayah di Indonesia. Apalagi memang tidak mudah menerapkan syarat kapasitas massa saat waktu kampanye.

"Coba nanti dipertimbangkan kembali waktunya. Itu banyak walikota dan bupati yang sebenarnya diganti tahun depan. Jadi sebenarnya tidak apa-apa dari segi pemerintahan. Kalau memang sulit dan memang kenyataannya susah untuk mencegah pengumpulan orang hanya 50 sesuai dengan aturan yang dikeluarkan masing-masing gubernur, maka demi manfaat kepada masyarakat itu bisa ditunda sampai vaksin ditemukan," sebut Jusuf Kalla. (afr)

Berita Terkait :
Saksikan Juga
Trending
Nasib 5 Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia, yang Dulu Diandalkan Kini Ada jadi Satpam di Klub Malam

Nasib 5 Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia, yang Dulu Diandalkan Kini Ada jadi Satpam di Klub Malam

PSSI saat ini terus menggenjot kualitas Timnas Indonesia dengan memproses naturalisasi tiga pemain keturunan yakni Justin Hubner, Jay Idzes, dan Nathan Tjo-A-On
Lebih Dahsyat dari Baca Al Quran, Tolong Kerjakan Amalan Ini Setelah Tahajud Sebelum Subuh Kata Syekh Ali Jaber

Lebih Dahsyat dari Baca Al Quran, Tolong Kerjakan Amalan Ini Setelah Tahajud Sebelum Subuh Kata Syekh Ali Jaber

Tolong rutin kerjakan amalan ini setelah tahajud sambil menunggu adzan subuh, kata Syekh Ali Jaber lebih dahsyat dibanding baca Al Quran, amalan apakah itu?
Pandit Senior Bocorkan Proses Naturalisasi Ragnar Oratmangoen, Ternyata Ada Kabar 'Buruk'

Pandit Senior Bocorkan Proses Naturalisasi Ragnar Oratmangoen, Ternyata Ada Kabar 'Buruk'

Pandit senior, Ronny Pangemanan mendapat kabar kurang menyenangkan dari calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen.
Viral! Mahasiswi Baru UNEJ Digrebek Sedang Wikwik dengan Pria yang Sudah Beristri Hamil 7 Bulan

Viral! Mahasiswi Baru UNEJ Digrebek Sedang Wikwik dengan Pria yang Sudah Beristri Hamil 7 Bulan

Baru-baru ini beredar kabar tentang seorang mahasiswi baru Universitas Jember (UNEJ) yang digrebek sedang melakukan hubungan seksual dengan pria beristri.
Park Hang-seo Menggantikan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia? Media Vietnam Sebut Hampir Mustahil

Park Hang-seo Menggantikan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia? Media Vietnam Sebut Hampir Mustahil

Media Vietnam, Danviet menyebut bahwa Park Hang-seo tidak akan pernah melatih Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong.
Bukan Perempuan! Ini Profil Elia Myron, Sosok yang Diduga Hina Nabi hingga Minta Al Quran Diperbaiki

Bukan Perempuan! Ini Profil Elia Myron, Sosok yang Diduga Hina Nabi hingga Minta Al Quran Diperbaiki

Sosok TikTokers Elia Myron menjadi perbincangan hangat di media sosial. Ia disebut telah melakukan penghinaan kepada nabi dan meminta agar Al Quran diperbaiki.
Tiga Hari Sebelum Freddy Budiman Dieksekusi, Ada 3 Pesan yang Titipkan ke Anaknya

Tiga Hari Sebelum Freddy Budiman Dieksekusi, Ada 3 Pesan yang Titipkan ke Anaknya

Tiga (3) hari sebelum eksekusi, Gembong Narkoba, Freddy Budiman berikan 3 pesan kepada anak lelakinya, Fikri Budiman, di Lapas Gunung Sindur, Bogor. 
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Petang Pilihan
17:00 - 18:30
Kabar Petang
18:30 - 20:00
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:30
Catatan Demokrasi
21:30 - 22:00
Kabar Utama
22:00 - 22:30
Buru Sergap
Selengkapnya