Seperti yang telah diprediksi oleh para ahli sebelumnya, klaster-klaster baru COVID-19 mulai bermunculan. Klaster-klaster ini tidak hanya menjangkiti ibu kota tapi juga berbagai daerah di tanah air.
Seperti yang terjadi di tanah Sumatera, 538 pemudik di Bandar Lampung terkonfirmasi positif. Ratusan pemudik tersebut kini diarahkan untuk menjalani isolasi di sejumlah tempat di Lampung Selatan dan Bandar Lampung. Bahkan asrama haji di Bandar Lampung juga difungsikan untuk menampung para pemudik yang dinyatakan positif COVID-19.
Dr. dr. Reihana M. Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mengungkapkan bahwa orang-orang yang terjangkit ini kebanyakan berasal dari luar wilayah Lampung seperti Sumatera Barat, Aceh, Jawa Barat, Banten, dll.
Angka ini diprediksi akan terus meningkat. Terbukti dengan adanya temuan di daerah-daerah lain seperti di Cipayung, Jakarta Timur.
Berdasarkan hasil penelusuran tvOne, Selasa (25/5) lalu, sejak H+1 Idulfitri ditemukan ratusan orang yang terjangkit COVID-19. Bahkan sekitar 60-an warga langsung dilarikan ke rumah sakit Wisma Atlet untuk mendapatkan perawatan intensif, sedangkan sisanya dibawa ke RS rujukan dan menjalani isolasi mandiri di kediaman masing-masing.
Akibat tingginya angka penyebaran, pihak berwenang langsung menutup akses ke wilayah ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Ketua RW 03 Cipayung mengungkapkan keprihatinannya akan fenomena ini mengingat bahwa pihaknya selalu mengimbau untuk menjalankan protokol kesehatan. Untuk memudahkan arus logistik, pihak kepolisian bahkan membangun dapur umum agar warga yang melakukan isolasi mandiri tidak kesulitan mendapatkan makanan dan kebutuhan sehari-hari.
"Tapi ini bukan klaster mudik, ya. Karena ini memang warga asli sini," tegas Rosadi.