Gubsu Edy Rahmayadi memborong semua lukisan dan kaligrafi pemenang lomba di Harlah ke-91 Jam'iyatul Washliyah..
Sumber :
  • Tim TvOne/ Fahmi

Demi Pembangunan Rumah Singgah di Kepulauan Nias, Edy Rahmayadi Borong Semua Lukisan dan Kaligrafi Pemenang Lomba

Kamis, 2 Desember 2021 - 14:14 WIB

Medan, Sumatera Utara - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memborong semua lukisan dan kaligrafi pemenang lomba di Hari Ulang Tahun ke-91 Jam'iyatul Washliyah. Ada belasan karya pemenang lomba lukisan dan kaligrafi dari juara pertama hingga ketiga yang dilelang pada Tasyakuran dan Resepsi HUT Jam'iyatul Washliyah di Kantor Pengurus Wilayah Sumut Jalan Sisingamangaraja, Medan (1/12/2021). Sebanyak 70% hasil lelang akan digunakan untuk pembangunan rumah singgah di Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan.
 
"Karya-karya pemenang lomba luar biasa dan lagi akan digunakan untuk pembangunan rumah singgah serta sekolah di Nias Selatan. Ini sungguh mulia," kata Edy Rahmayadi.
 
Edy Rahmayadi percaya, semangat PW Jam'iyatul Washliyah Sumut dalam membangun organisasi ini akan membuahkan hasil yang manis. "Bila semangatnya seperti ini, kebersamaannya seperti ini, saya yakin Jam'iyatul Washliyah akan berkontribusi besar dalam membangun Sumut," terang Edy Rahmayadi.
 
Ketua PW Al Jam'iyatul Washliyah Sumut Dedi Iskandar Batubara terharu sampai meneteskan air mata usai Gubernur Sumut memborong semua karya lukisan dan kaligrafi pemenang lomba. Menurutnya, ini akan mendorong semangat Al Jam'iyatul Washliyah untuk berbuat lebih baik lagi.
 
"Saya sangat berterima kasih kepada Pak Gubernur, segera kita akan bangun rumah singgah di Teluk Dalam karena di sana anak-anak kita banyak yang membutuhkan, banyak yang putus sekolah karena tidak ada sekolah lanjutan Al Washliyah setelah tamat SD," kata Dedi, dengan nada terbata-bata sambil menyeka air matanya dengan sorban.
 
Pada acara puncak panitia juga berhasil mengumpulkan infak sekitar 671 juta rupiah, sebagian besar dana ini akan digunakan untuk membangun rumah singgah dan madrasah di Telukdalam.
 
Al Jam'iyatul Washliyah Sumut memilih fokus pada Teluk Dalam karena menurut keterangannya beberapa daerah di sana dihuni umat Islam. Sayangnya, beberapa kali prosesi pemakaman harus tertunda berhari-hari karena tidak ada yang bisa melakukan fardu kifayah. Anak-anak yang tamat dari SD Alwashliyah juga terpaksa berhenti sekolah karena tidak ada madrasah di sana. (Fahmi/Lno)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:24
01:49
01:41
01:47
06:30
01:40
Viral