Sejumlah warga mengungsi di balai desa untuk menghindari letusan susulan Gunung Semeru di Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021)..
Sumber :
  • Tim tvOne

BNPB Sebut Jumlah Pengungsi Akibat Erupsi Gunung Semeru di Lumajang Meningkat Menjadi 3.657 Orang Pada Selasa Siang

Selasa, 7 Desember 2021 - 18:41 WIB

Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan peningkatan jumlah pengungsi akibat guguran awan panas Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menjadi 3.657 orang pada Selasa (7/12/2021).

"Data terkini Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru pada hari ini, Selasa (7/12/2021), pukul 12.00 WIB, jumlah warga yang  mengungsi mengalami peningkatan menjadi 3.697 jiwa." ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (7/12/2021).

Aam mengatakan sebagian besar warga yang mengungsi  berada di wilayah Kabupaten Lumajang, sedangkan di Kabupaten Malang hanya terdapat 24 jiwa.

Sebaran titik pengungsian di Kabupaten Lumajang berada di Kecamatan Pronojiwo dengan 9 titik berjumlah 382 jiwa, Kecamatan Candipuro 6 titik 1.136 jiwa, Kecamatan Pasirian 4 titik 563 jiwa, Kecamatan Lumajang 188 jiwa, Kecamatan Tempeh 290 jiwa, Kecamatan Sumberseko 67 jiwa, Kecamatan Sukodono 45 jiwa.

"Data korban jiwa tercatat warga luka-luka 56 jiwa, hilang 17 jiwa dan meninggal dunia 34 jiwa, sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa," ujar Aam.

Sementara itu jumlah warga yang dinyatakan hilang dan luka, posko tersebut masih melakukan pemutakhiran data dan validasi.
Selain dampak korban jiwa, erupsi mengakibatkan 2.970 unit rumah terdampak.

Pihak pemerintah daerah masih melakukan pemutakhiran jumlah rumah terdampak maupun tingkat kerusakan. Bangunan terdampak lainnya berupa fasilitas pendidikan 38 unit dan jembatan terputus (Gladak Perak) satu unit.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:38
03:57
02:09
12:33
02:09
08:03
Viral