Nasib petani Kelapa Sawit di Pekanbaru dibuat tidak menentu, antara Moratorium vs UUCK, Sabtu (2/10).
Sumber :
  • Tim TvOne/ Muhammad Arifin

Moratorium VS UUCK, Sawit Indonesia Mau Dibawa Kemana?

Minggu, 3 Oktober 2021 - 10:36 WIB

Pekanbaru, Riau – Informasi tentang sawit dan CPO menjadi salah satu yang paling sering dicari di aplikasi pencarian (google) terkhusus pada dua tahun terakhir. Baik informasi teror maupun pujian terhadap sawit. 

Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Dr Gulat Medali Emas Manurung saat berbincang dengan tvonenews.com melalui sambungan telepon (2/10), menjelaskan bahwa sawit tidak ada bedanya dengan tanaman palmae lainnya, jangan didiskriminasi, tidak ada dasar ilmiahnya, ujar doktor lingkungan jebolan Universitas Riau tersebut. 

Menurutnya, kelapa sawit menjadi penyelamat ekonomi negara sebelum dan situasi  pandemi Covid-19 ini. Seharusnya semua anak bangsa bahu-membahu menjaganya bukan menjadi "pemanut" keinginan asing yang hanya memberikan PHP, ujar pria yang akrad disapa Gulat.

"Jangan pernah diharap dicintai kalau kita tidak lebih dahulu mencintai diri kita. Coba lihat Biodisel dari sawit, sedikit sekali kita yang mengatakan love u B30, padahal hanya Indonesia yang sudah menerapkan teknologi bauran (B)30 dan sebentar lagi B40. Ini berarti Indonesia satu-satunya negara yang paling care mengurangi emisi akibat energy fosil. Luar biasanya lagi biodiesel ini membuat harga CPO terjaga dan juaranya devisa negara,” ujarnya. 

Terkait moratorium, kita jangan terjebak dengan istilah. Seharusnya dengan lahirnya UUCK, tidak perlu lagi ada moratorium, sebab semua ada di UUCK.

“Sesungguhnya kami petani sangat sakit hati dengan istilah moratorium, apa salah sawit kenapa harus diberikan kartu moratorium, sekali lagi kita harus bersyukur atas anugerah Tuhan kepada Indonesia dengan subur nya sawit di Indonesia dan dunia ikut menikmati anugerah itu,” ungkap Gulat.

Hal yang diperlukan saat ini adalah implementasikan UUCK, untuk sawit yang sudah eksisting (16,38 jt ha) harus dijaga, sementara sawit petani yang sudah tidak produktif segera di-PSR-kan, jangan dibatasi oleh sebutan masuk kawasan hutan untuk yang sudah eksisting sawit. 

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:28
00:58
06:16
01:54
01:38
10:26
Viral