Polisi membawa sampel makanan dari dalam ponpes untuk di uji lab.
Sumber :
  • Tim tvOne

Ponpes di Talakar Tunggu Hasil Lab Ungkap Sebab 43 Santri Keracunan

Rabu, 6 Oktober 2021 - 09:11 WIB

Takalar, Sulawesi Selatan - Ponpes Tahfizhul Qur'an As Sunnah Parapa yang berada di Desa Pakkabba kecamatan Galesong Utara kabupaten Takalar Sulawesi Selatan masih menunggu hasil uji lab dari kepolisian soal insiden 43 santri diduga keracunan makanan.

Menurut Pelaksana tugas Sekretaris ponpes Tahfizhul Qur'an As-Sunnah Parapa, pihaknya belum bisa menyimpulkan kejadian yang menimpa para santrinya sehingga dilarikan ke Puskesmas dan rumah sakit.

"Kami menunggu hasil uji lab dari dinas kesehatan yang sudah datang ke ponpes kami"ujarnya Abunaji kepada tvonenews.com, Selasa (5/10).

Abunaji menambahkan, total santri yang dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas, ada sekitar 43 orang dari 60 santri yang mengalami gejala sakit perut, muntah dan demam tinggi secara bersamaan.

"Ada sekitar 43 orang santri yang dilarika ke rumah sakit ibu dan anak dan puskesmas Aeng Towa karena mengalami gejala sakit perut, muntah dan deman secara bersamaan, namun total yang terkena gejala sakit perut, muntah dan deman sebanyak 60 santri" ungkapnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Takalar dipimpin lansung AKP Hardjoko mendatangi pondok pesantren bersama sejumlah anggota kepolisian.

Kedatangan pihak kepolisian untuk melakukan pengambilan sampel makanan terkait laporan banyaknya santri yang dilarikan ke Puskesmas dan rumah sakit.

"Kedatangan kami untuk menindaklanjuti adanya laporan terkait puluhan santri dilarikan kerumah sakit dan puskesmas dengan gejala yang sama" jelas Kasatreskrim polres takalar AKP Hardjoko, Selasa (5/10).

Lanjutnya, setelah bertemu beberapa pengurus ponpes, pihaknya kembali ke polres takalar sambil membawa sampel dari dalam ponpes untuk dibawa ke laboratorium untuk di periksa. Sampel yang di ambil dari Kalam ponpes ialah, telur, nasi, sayur, dan minyak goreng.

"Kami membawa beberapa sampel yang akan kami teliti di laboratorium, guna mengetahu penyebab banyaknya santri yang dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas"tambah AKP Hardjoko. Wawan Setyawan/Ner
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:07
10:35
15:44
01:26
01:56
06:26
Viral