Soal Usulan Kenaikan Biaya Haji 2023, Dirjen PHU sebut Masih Mencari Solusi

Jakarta, tvOnenews.com - Soal usulan kenaikan Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji (BPIH) 1444 H/2023 M, akhir-akhir ini menyita perhatian publik. Pasalnya, beredar kabar soal pemerintahan Arab Saudi menurunkan 30 persen biaya pelayanan haji. 

Namun, pemerintahan Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) malah menaikan BPIH. Ternyata, yang patut publik tahu fakta sebenarnya, soal pemerintahan Arab Saudi menurunkan biaya pelayan haji hingga 30 persen bukan untuk negara Indonesia maupun negara lain.

Akan tetapi, penurunan 30 persen biaya pelayanan haji itu hanya untuk masyarakat Arab Saudi saja. Hal itu dijelaskan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, saat Pertemuan dengan insan pers di Hotel Borubudur Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Selain itu, Hilman Latief juga mengatakan usulan Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji (BPIH) 1444 H/2023 M yang disampaikan pemerintah kepada Komisi VIII DPR RI mengusung prinsip berkeadilan dan berkeberlanjutan bagi semua jemaah haji Indonesia.

"Kita masih mencari solusi dan rasionalisasi bersama. Kita harus punya empati dan simpati bagaimana kita memiliki pembiayaan haji yang berkeadilan dan berkelanjutan untuk semua antrian jemaah haji Indonesia. Kemenag sama sekali tidak ada niat memberatkan calon jemaah haji," kata Hilman Latief.

"Dengan biaya dan nilai manfaat yang sangat tinggi diperlukan rasionalisasi. Kita harus bisa menawarkan pembiayaan yang normal. Kementerian Agama mengusulkan rerata Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1444 H/2023 M sebesar Rp69.193.733,60. Jumlah ini adalah 70% dari usulan rata-rata Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang mencapai Rp98.893.909,11," sambung Hilman Latief.