Omicron, Flu Spanyol dan Pola Komunikasi Era Digital.
Sumber :
  • antara

Omicron, Flu Spanyol dan Pola Komunikasi Era Digital

Senin, 29 November 2021 - 17:49 WIB

Penyebabnya adalah virus influenza A H1N1 yang adalah subtipe dari virus influenza A yang sangat menular dan menimbulkan infeksi saluran pernapasan atas. Gejala-gejalanya meliputi sekret hidung, menggigil, demam, nafsu makan menurun, dan dalam beberapa kasus menciptakan penyakit saluran pernapasan bagian bawah.

Kasus ini pertama kali tercacat secara medis pada Maret 1918, di Kansas, Amerika Serikat. Satu bulan kemudian kasus serupa muncul di Prancis, Jerman dan Inggris. Namun dua tahun setelahnya, hampir sepertiga penduduk dunia saat itu atau sekitar 500 juta orang tertular flu Spanyol.

Jumlah kematiannya pun fantastis. 17 juta sampai 50 juta nyawa manusia di seluruh dunia direnggut virus ini, bahkan diyakini mencapai 100-an juta orang.

Bersiap diri

Bayangkan bagaimana keadaan umat manusia 103 tahun silam? Tak ada televisi yang baru ditemukan sembilan tahun kemudian pada 1927, pun koran masih sangat terbatas, apalagi internet dan media sosial yang baru ada puluhan tahun kemudian. Bayangkan pula bagaimana dokter, perawat, pakar kesehatan, dan pemerintah-pemerintah saat itu mengabarkan pandemi flu Spanyol kepada masyarakat.

Pasti tak secepat, tak seaktual dan tak sekomprehensif era penuh internet, serba digital dan segalanya media sosial seperti saat ini. Oleh karena itu tak berlebihan jika jumlah korban meninggal dunia akibat flu Spanyol disebut bisa mencapai 100-an juta orang. Ini lebih karena umat manusia saat itu tak bersiap menghadapi pandemi karena informasi yang minim akhirnya meniadakan kesadaran mengenai adanya pandemi flu Spanyol.

Bandingkan dengan era ini di mana pandemi Covid-19, "hanya" menulari 261 juta orang di seluruh dunia (4,26 juta kasus di antaranya di Indonesia). Angka ini cuma separuh dari jumlah manusia yang tertular flu Spanyol. Dan hanya 3 persen dari total penduduk dunia saat ini yang mencapai 7,7 miliar. Korban mati akibat Covid-19 pun terbilang "sedikit" dibandingkan dengan jumlah korban tewas akibat flu Spanyol. "Hanya" 5,2 juta orang (144 ribu di antaranya di Indonesia) atau 0,06 persen dari total penduduk Bumi saat ini.

Berita Terkait :
1
2
3 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:40
09:45
02:10
01:38
07:50
02:40
Viral