Tangkapan layar - Warga Suriah selamatkan bayi yang dilahirkan saat sang ibu tertimbun reruntuhan bangunan akibat gempa..
Sumber :
  • YouTube Aljazeera

Kesaksian Hani Maarouf, Tenaga Medis Perawat Bayi yang Lahir di Bawah Reruntuhan Gempa

Rabu, 8 Februari 2023 - 13:16 WIB

Jakarta, tvonenews.com - Seorang bayi perempuan dilahirkan saat sang ibu tertimpa reruntuhan akibat gempa magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023). Menurut Dr Hani Maarouf, tenaga medis yang kini merawat bayi, mengatakan bahwa bayi dalam kondisi stabil.

Dikutip dari AP, Rabu (8/2/2023), dikabarkan bahwa warga menggali melalui bangunan yang runtuh di sebuah kota Suriah barat laut dan menemukan bayi menangis. Warga menduga sang ibunya telah melahirkan bayi perempuan itu saat terkubur di bawah puing-puing bangunan.

"Tali pusar bayi perempuan yang baru lahir itu masih terhubung dengan ibunya, Afraa Abu Hadiya, yang sudah meninggal," kata warga yang memberikan pertolongan.

"Bayi itu adalah satu-satunya anggota keluarganya yang selamat," kata kerabat sang bayi Ramadan Sleiman kepada The Associated Press.

Bayi yang baru lahir itu diselamatkan warga setelah lebih dari 10 jam setelah gempa melanda.

"Setelah penyelamat mengeluarkannya, seorang tetangga perempuan memotong tali pusarnya, dan dia serta yang lainnya bergegas membawa bayinya ke rumah sakit anak-anak di kota terdekat Afrin, tempat dia disimpan di inkubator," kata dokter yang merawat bayi itu, Dr Hani Maarouf.

(Bayi perempuan yang dilahirkan oleh sang ibu saat berada di reruntuhan bangunan akibat gempa Turki sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit. Sumber: AP)

Upaya penyelamatan bayi perempuan itu juga sempat direkam oleh warga, dan videonya tersebar luas di media sosial. Dalam video penyelamatan itu, nampak saat-saat setelah bayi diangkat dari reruntuhan, saat seorang pria mengangkatnya, tali pusarnya masih menjuntai, dan bergegas pergi saat pria lain melemparkan selimut untuk membungkusnya.

"Suhu tubuh bayi turun menjadi 35 derajat Celcius (95 derajat Fahrenheit) dan dia mengalami memar, termasuk yang besar di punggungnya, tetapi dia dalam kondisi stabil, kata Dr Maarouf.

"Abu Hadiya pasti sadar saat melahirkan dan pasti meninggal segera setelah itu," kata Maarouf.

Maarouf memperkirakan bayi itu lahir beberapa jam sebelum ditemukan, mengingat suhu tubuhnya yang turun. Jika gadis itu lahir tepat sebelum gempa, dia tidak akan bertahan berjam-jam dalam cuaca dingin, katanya.

"Jika gadis itu ditinggalkan satu jam lagi, dia akan mati," katanya.

Maarouf mengatakan bayi itu memiliki berat 3,175 kilogram (7 pon), berat rata-rata untuk bayi yang baru lahir.

"Satu-satunya kekhawatiran kami adalah memar di punggungnya, dan kami harus melihat apakah ada masalah dengan sumsum tulang belakangnya," kata Maarouf.

Maarouf menambahkan, sang bayi telah menggerakkan kaki dan tangannya secara normal.

Kesaksian Warga

Ketika gempa terjadi sebelum sebelum pada hari Senin, Abu Hadiya, suaminya, dan empat anaknya tampaknya berusaha untuk keluar dari gedung apartemen mereka. Tetapi nahas, bangunan tersebut runtuh menimpa mereka. 

Mayat mereka ditemukan di dekat pintu masuk gedung, kata Sleiman, yang tiba di lokasi tepat setelah bayi yang baru lahir ditemukan.

"Dia ditemukan di depan kaki ibunya," katanya. "Setelah debu dan bebatuan dihilangkan, gadis itu ditemukan hidup."

Abu Hadiya dan keluarganya termasuk di antara jutaan warga Suriah yang melarikan diri ke wilayah yang dikuasai pemberontak dari bagian lain negara itu. 

Mereka berasal dari desa Khsham di provinsi Deir el-Zour timur, tetapi pergi pada 2014 setelah kelompok Negara Islam merebut desa mereka.

Pada hari Selasa, Abu Hadiya dan ayah gadis itu Abdullah Turki Mleihan, bersama empat anak mereka yang lain dimakamkan di pemakaman di pinggiran Jinderis. (ito)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
09:25
02:55
01:16
04:03
01:20
01:19
Viral