Presiden Minta Dunia Pendidikan Mengikuti Perkembangan Teknologi

Jakarta - Dalam pidato di acara Pengarahan Presiden RI kepada peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIII dan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXII Tahun 2021 Lemhannas RI, Istana Negara (13/10/2021), Presiden Joko Widodo menyebutkan akan ada banyak pekerjaan-pekerjaan yang hilang, tapi juga akan muncul jenis-jenis pekerjaan yang baru. Salah satu pekerjaan yang mungkin hilang adalah kasir yang bisa diganti dengan aplikasi fintech. Bahkan beberapa orang sekarang sudah mengontrol uangnya sendiri.

Presiden Joko Widodo juga menyebut jenis pekerjaan kredit asesor yang akan berubah menjadi fintech. Ada juga penerjemah yang sudah sangat mudah dengan adanya aplikasi translation. Presiden juga menyebut insinyur yang bisa digantikan oleh advance robot. Begitu juga dengan dokter, dimana saat ini operasi bedah dapat dilakukan oleh advance robot. Presiden juga menyinggung tentang kemungkinan adanya mata kuliah robotik di Fakultas Kedokteran. 

Presiden Jokowi juga menyayangkan ilmu yang sudah berumur 20-30 tahun, masih diajarkan saat ini. Presiden mengingatan agar segera ada perubahan yang cepat agar tidak tertinggal oleh kemajuan yang ada. Presiden kemudian menegaskan bahwa tugas perguruan tinggi adalah untuk mengajak dan jangan membiarkan mahasiswa rutinitas, monoton, tidak berani mencoba hal-hal yang baru dan harus mendorong mahasiswa untuk belajar dimana saja dan dengan siapa saja.

Presiden mengusulkan agar para mahasiswa ditempatkan di dalam sebuah perusahaan teknologi. Kita harus bisa mencetak mahasiswa yang unggul dan utuh. Presiden menambahkan bahwa perguruan tinggi tidak hanya mendidik mahasiswa di dalam kampus, tapi juga diluar kampus. Artinya perguruan tinggi bertanggungjawab atas mahasiswa di dalam dan di luar kampus.(chm)