Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (1/3/2023)..
Sumber :
  • Tim tvOnenews/Rika Pangesti

Pilot Susi Air Disandera KKB, Susi Pudjiastuti Minta Maaf ke Masyarakat Papua

Rabu, 1 Maret 2023 - 12:58 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti buka suara soal pilotnya yang menjadi korban penyanderaan dari kelompok Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Hutan Nduga, Papua.

Diketahui, Pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Kapten Philips Mark Mehrtens disandera sejak 22 hari yang lalu. Selain itu juga, pesawat Susi Air dibakar oleh KKB tersebut.

Menanggapi hal ini, Susi meminta maaf atas insiden penyanderaan yang terjadi. Dia meminta maaf kepada masyarakat Papua lantaran atas kejadian ini, aktivitas masyarakat di Papua menjadi terganggu.

"Saya sebagai founder dan pemilik susi air ingin minta maaf kepada masyarakat Papua, Pemerintah Daerah, dan seluruh pengguna Susi Air di Papua yang sekarang ini menjadi terganggu," ungkap Susi saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Dia mengatakan bahwa akibat insiden penyanderaan ini, aktivitas para porter di Papua menjadi terhenti. Hal ini karena penerbangan Susi Air yang biasanya membantu masyarakat Papua menjangkau lokasi terpencil di wilayah pegunungan kini berhenti.

"Karena 70 persen dari penerbangan porter kita sudah akhirnya kan jadi berhenti sekarang. Kalau porter terbang 1 hari 30-40 flight. Berarti sudah lebih dari 25 flight terhenti. Tentu itu menggangu kegiatan dan supply logistik dari masyarakat yang hidup di pegunungan-pegunungan," jelas Susi.

"Perlu diketahui porter itu terbang ke bandara bandara yang karavan tak bisa terbang lagi," imbuhnya.

Susi menjelaskan bahwa, lokasi tujuan para porter di Papua itu sangat sulit dijangkau selain menggunakan penerbangan.

Oleh karena itu, dia menyebut, jika tak ada penerbangan Susi Air di wilayah pegunungan tersebut maka masyarakat Papua harus menggunakan helikopter.

Ataupun harus berjalan kaki sejauh ratusan meter. Tentu hal ini menjadi gangguan bagi para porter.

"Tempat porter terbang itu kalau porternya tidak terbang, ya hanya bisa digantikan dengan helikopter. Rata rata bandaranya 200-300 meter, tujuan-tujuan bandara tempat porter terbang," terang dia.

"Tempat yg tidak mungkin terjangkau dengan lain kecuali dengan helikopter atau jalan kaki. Karena jalan Papua juga belum banyak," pungkasnya. (rpi/ree)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:04
01:52
00:44
03:48
01:02
01:32
Viral