Tangkapan layar konferensi pers Mahfud dan Benny di YouTube Sekretariat Presiden.
Sumber :
  • YouTube

Mahfud MD: Lebih Dari 1.900 Ribu Mayat Korban Perdagangan Orang Pulang ke Tanah Air

Selasa, 30 Mei 2023 - 22:45 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengungkap bahwa dalam satu tahun terdapat sebanyak lebih dari 1.900  jenazah yang pulang ke Tanah Air.

Mereka merupakan korban dari tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Kita punya masalah dengan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dimana orang  dikirim ke luar negeri lalu menjadi budak-budak yang dianiaya atau terlibat dalam kejahatan-kejahatan dalam sebuah pengiriman tenaga kerja yang ilegal," ungkap Mahfud kepada wartawan, Selasa (30/5/2023).

Mahfud mengatakan, catatan data tersebut merupakan laporan dari Ketua Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani kepada Presiden RI, Joko Widodo saat rapat internal kabinet di Istana, hari ini.

"Tadi pak Benny Ramdani itu melapor kepada presiden pada satu tahun saja, mayat yang pulang TPPO itu mencapai 1.900 ribu orang lebih," ucap Mahfud MD.

Mahfud menjelaskan, terkhusus di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam lima bulan ini telah ada 55 jenazah yang pulang.

"Khusus di NTT sampai dengan bulan mei, itu sejak Januari-Mei khusus di NTT saja,  sudah mencapai 55 orang mayat pulang karena perdagangan orang," ungkapnya.

Oleh sebab itu, lanjut Mahfud MD, dalam rapat internal tadi, Presiden memerintahkan untuk melakukan re-strukturisasi tim satuan tugas (satgas) tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Selain itu, Presiden juga memerintahkan adanya langkah cepat dalam satu bulan ini untuk menunjukkan kepada publik bahwa negara hadir dan bertindak cepat mengenai TPPO.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BP2MI Benny Rhamdani menyebut bahwa, 90 persen warga Indonesia pergi ke luar negeri secara ilegal dan menjadi korban sindikat perdagangan orang.

"Dalam 3 tahun terakhir BP2MI telah menangani kurang lebih 94 ribu anak-anak bangsa yang dideportasi dari Timur Tengah maupun Asia. Dan 90% yang dideportasi mereka yang berangkat tidak resmi atau unprosedural, dan diyakini 90% dari angka itu diberangkatkan dari sindikat pekerja migran Indonesia," kata Benny.

"Kemudian 3.600 (orang) yang sakit depresi, hilang ingatan, dan bahkan cacat secara fisik. Kenapa? Mereka sakit. Saat meninggal, selain penganiayaan, karena yang ilegal pasti tidak pernah mengantongi hasil medical check up, termasuk tes psikologis yang diwajibkan ketika mereka berangkat resmi," tambahnya. (rpi/muu)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:04
01:52
00:44
03:48
01:02
01:32
Viral