dr Sumy Hastry dan kasus Subang.
Sumber :
  • Kolase tvonenews

Di Hadapan Deddy Corbuzier, dr Sumy Hastry Keceplosan Kasih ‘Petunjuk’ Identitas Pelaku Kasus Subang, DNA Sudah Terungkap tapi…

Rabu, 7 Juni 2023 - 04:30 WIB

tvOnenews.com – Diundang dalam podcast Deddy Corbuzier, dr Sumy Hastry keceplosan memberikan petunjuk identitas pelaku dari kasus subang yang terjadi pada 2021 silam.

Tepat pada tanggal 18 Agustus 2021, korban bernama Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang merupakan ibu dan anak ditemukan tidak bernyawa di dalam bagasi mobil Toyota Alphard yang bertengger di halaman rumahnya di Dusun Ciseuti, Kabupaten Sabu, Subang.

Hingga kini, sosok pelaku kasus Subang itu belum terungkap. Ahli forensik dr Sumy Hastry Purwanti yang menangani hal tersebut mengaku geram lantaran si pelaku masih bisa mengirup udara bebas.

dr Sumy Hastry (sumber: kanal Youtube Deddy Corbuzier)

Dilansir dari kanal Youtube Deddy Corbuzier, wanita yang kerap disapa dr Sumy Hastry atau dr Hastry mengungkapkan kisahnya dalam menangani kasus Subang pembunuhan ibu dan anak.

Ia mengaku kesal karena sudah melakukan autopsi korban untuk kedua kalinya namun pelaku belum juga ditangkap.

“Ya, belum ditangkap pelakunya. Belum ada padahal saya sudah autopsi kedua,” kata dr Sumy Hastry.

Padahal, semua petunjuk sudah diberikan oleh sang ahli forensik.

“Dan saya sudah jelaskan, sudah paparkan kasih clue-cluenya gitu kan tapi ya belum ada tersangka sampai sekarang,” pungkas dr Sumy Hastry.

Dr Hastry lalu menambahkan bahwa tugasnya sebagai dokter forensik hanya sebatas menyajikan bukti dan data korban untuk diproses lebih lanjut.

“Diserang netizen saya soal kasus Subang. Kalau dipekerjaan saya menyajikan data dan alat bukti, sudah selesai,” ujar dr Sumy Hastry.

Dr Sumy Hastry Keceplosan Kasih Petunjuk Identitas Pelaku Kasus Subang

Dr Sumy Hastry mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelaku kasus Subang yang belum ditangkap padahal DNA pelaku sudah terungkap.

“Tinggal kepolisian?” tanya Deddy Corbuzier.

“Iya tapi saya gemas. Padahal menurut saya itu bisa, kan nonton (serial) CSI? Kita bermain DNA. Saya ngomong di sini aja ya biar didengar, DNAnya sudah mas Deddy,” jawab dr Sumy Hastry.

Namun, dari DNA pelaku tidak ada yang sesuai dengan DNA satu pun dari para saksi.

“Tapi gak ada yang cocok, oke. Kalau gak ada yang cocok kita cari dari DNA yang saksi-saksi itu. Ternyata dari saksi itu juga gak ada yang cocok,” ungkap dr Sumy Hastry.

ddr Sumy Hastry (sumber: kanal Youtube Deddy Corbuzier)

Ia pun menyarankan untuk menarik DNA dari garis keturunan ibu, tapi hal ini justru tidak dilakukan. Padahal proses ini akan memudahkan terungkapnya pelaku kasus Subang.

Dr Hastry juga menambahkan bahwa dirinya juga memiliki jam kematian yang merupakan bukti krusial.

“Kita tariklah dari garis keturunan ibu, siapa tau ada yang cocok ga? Ternyata belum dikerjakan terus saya bilang saya punya jam kematian loh,” lanjutnya.

Berdasarkan keterangannya, korban kasus Subang Tuti dan Amel meninggal pada jam berbeda. Hal ini menjadi petunjuk penting dengan siapa para korban berkomunikasi terakhir kalinya pada jam tersebut.

“Jam kematian dia dibunuh karena saya kan autopsi, olah TKP. Ibu Tuti meninggal mungkin ini bukan sesuai visum yang saya tulis ya, pokoknya jam kematian. Ibu Tuti dibunuh jam 2 sampai jam 4. Amel jam 4 sampai jam 6. Saya bermain dong di jam itu, handphone siapa yang online. Ambilah DNA nya,” jelas dr Sumy Hastry.

2 DNA dari terduga pelaku padahal sudah terungkap dan tinggal dicocokkan.

“Kita di TKP nih udah ada 2 DNA terduga pelaku yang asing. Mohon maaf ya Pak Kabareskrim,” tandas dr Sumy Hastry.

“Berarti lamban dong?” pinta Deddy Corbuzier.

“Gak ngomong ya, gak apa apa lah aku dipindah ke kamar mayat lagi,” balas dr Hastry sambil tertawa.

Sketsa pelaku kasus Subang (sumber: tvOnenews)

Ia mengaku tersiksa akibat belum terungkapnya kasus Subang, korbannya bahkan mendatanginya dalam mimpi.

“Saya tersiksa kalau Subang itu. Datang ke dalam mimpiku,” lanjutnya.

Dilansir dari kanal Youtube Anjas Asmara, dr Sumy Hastry mengungkapkan bahwa ia melakukan autopsi kedua korban kasus Subang langsung di makam, tepat 40 hari setelah kejadian pembunuhan.

“September, memang kita mencocokkan juga dari cara kematian dan mekanisme kematian murni karena kekerasan benda tajam,” kata dr Sumy Hastry.

Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, klik di sini.

(rka)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:51
01:11
08:31
01:02
01:08
00:53
Viral