Hilang Kendali di Penurunan, Mobil Pedagang Sayur Keliling Terjun Bebas Dari Tebing Setinggi 20 Meter

Mamasa-Sulawesi Barat - Sebuah mobil bak terbuka penjual sembako keliling terjun bebas dari tebing dengan ketinggian 20 meter. Mobil pedagang keliling ini terjun bebas ke sawah warga di kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Selasa (23/11) sore. Kejadian nahas ini diketahui warga setelah dua orang anak yang sedang bermain berteriak memanggil orang tua mereka.

" Waktu saya keluar dari dalam rumah, sopir mobilnya sudah berada di pematang sawah, tapi memang dia mengeluh sakit pada pinggangnya, tangan dan kakinya" kata Rina, salah seorang warga Lingkungan Pa'lambasan, Kelurahan Tawalian, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa.

Diduga sopir tidak bisa mengendalikan mobilnya saat berada di jalan yang menurun. Mobil nahas dengan nomor polisi DD 8941 AM dikemudikan oleh Fajri (23 Tahun) warga Kelurahan Mamasa yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang sayur keliling.

Sebelum terjun dari tebing setinggi 20 Meter, Fajri mengemudikan mobilnya dari kelurahan Mamasa menuju ke Desa Tawalian timur untuk berdagang barang campuran dan kebutuhan pokok lainnya.

Menurut Rina, salah satu saksi mata yang berada di TKP saat kejadian, dirinya tidak mengetahui persis awal mula terjunnya mobil tersebut. Dia baru mengetahui mobil yang baru saja ditempati membeli sayur sayuran dan kebutuhan pokok lainnya, telah terjun ke jurang setelah kedua anaknya yang berada tidak jauh dari tempat kejadian perkara berteriak-teriak histeris memanggil dirinya.

Korban yang juga merupakan supir mobil dagangan sayur ini kemudian dievakuasi warga menuju salah satu rumah yang dekat dari lokasi kecelakaan. Sementara mobil korban masih berada di sawah warga, dengan kondisi terbalik. Barang kebutuhan pokok, seperti sabun, ikan kering dan minyak berserakan di sekitar tempat tempat kejadian.

Warga kesulitan mengevakuasi mobil lantaran ketiadaaan alat berat. Rencananya warga akan meminta bantuan Dinas Pekerjaan Umum setempat untuk mengangkat mobil dari sawah warga.

(Rasman Abdul Rahman / ASM)