Kholil Askohar, LBH Permata Law Tunjukkan Pesan dari Mendiang Novia Widyasari Rahayu, Rabu (8/12/2021).
Sumber :
  • tim tvOne/Ika Nurulla

LBH Mojokerto Beberkan Curhatan Novia Widyasari Sebelum Bunuh Diri

Rabu, 8 Desember 2021 - 17:29 WIB

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila pembaca, merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan kepada tenaga profesional, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan jiwa.

Mojokerto, Jawa Timur - Novia Widyasari Rahayu, Mahasiswi yang bunuh diri di samping makam ayahnya di Dusun Sugihan, Desa Japan, Kecamatan Sooko ternyata sempat menceritakan masalah yang dialaminya kepada salah satu Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Mojokerto. 

Kholil Askohar, perwakilan LBH Permata Law menyebut, mendiang Novia sempat minta bantuan pendampingan dan menceritakan kronologi serta memberikan bukti atas tindakan paksa aborsi yang ia terima.

"Ia datang ke rumah atau kantor sebanyak dua kali dengan kondisi tertekan," ujar Kholil Askohar, Rabu (8/12/2021).

Kholil mengatakan, pada pertemuan pertama di bulan Oktober 2021, Novia menceritakan keluh kesah atas hubungan asmaranya dengan salah satu anggota kepolisian yang bertugas di Polres Pasuruan.

"Siang datang ke rumah saya, tidak kenal siapa dia (Novia). Dia nangis terus, ditanya siapa ada apa tetap nangis. Akhirnya saya minta diam dulu, biar bisa menyampaikan masalahnya. Akhirnya cerita ada masalah dengan pacarnya (RB)," kata Kholil Askohar.

Kholil mengatakan lebih lanjut bahwa Novia memiliki pacar seorang polisi dan pernah menggugurkan kandungan dan sangat ingin melaporkan peristiwa tindakan kekerasan dan tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh pacar serta keluarganya.

Usai pertemuan pertama itu, Novia kembali mendatangi kantor LBH Permata Law, pada awal November dengan kondisi yang semakin tertekan dan ingin melakukan aksi bunuh diri. 

"Dia datang lagi, Menangis. Mau bunuh diri, sambil bilang 'saya gak kuat pak, karena saya harus kemana lagi curhatnya, Untuk menenangkan kondisi saat itu, Saya arahkan Novia jangan bunuh diri, bunuh diri itu tidak dibenarkan oleh agama. Nanti saya bantu dengan istri saya yang juga lawyer," katanya.

Bahkan menurut Kholil, ia dan istri sempat kembali dihubungi Novia melalui pesan singkat sebelum aksi bunuh diri dilakukannya.

"Istri dan saya sempat dihubungi sama Novi, di situ isinya dia sudah tidak kuat lagi, mau bunuh diri. Saya lihat fotonya sudah lemas, saya gak tega. Terus istri, saya ajak menyelamatkan si Novi ini. Nyari rumahnya, saya ketuk, malah ortunya gak tahu, sama anaknya," kata Kholil.

Kholil mengatakan, ia dan istri sempat membawa Novia ke rumah sakit untuk dirawat.

"Anaknya di kamar dan saya selamatkan bersama istri lalu saya bawa ke rumah sakit dan diinfus. Malah anehnya saya bersama istri terus diminta pulang sama keluarga Novia," ujar Kholil.

Kholil Menunjukkan Pesan dari Mendiang Novia, Setelah Ia dan Istrinya Diminta Pulang oleh Keluarga (sumber: tim tvOne)

Dalam komunikasi terakhir, guna persiapan pendampingan hukum, Novia sempat mengirimkan berkas kronologi serta bukti-bukti tindakan paksaan aborsi. Namun rencana pendamping hukum itu pupus dikarenakan Novia memilih untuk mengakhiri hidupnya.

Korban saat Ditemukan di Samping Makam Ayahnya di Mojokerto (sumber: tim tvone)

Sebelumnya diberitakan bahwa Novia mengakhiri hidupnya di area makam di Dusun Sugian, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto pada Kamis (2/12/2021). NWR diduga meminum racun jenis potasium.(Ika Nurulla/put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:15
01:58
06:38
01:04
05:15
09:25
Viral