Polisi Tembakkan Gas air mata kepada supporter.
Sumber :
  • Antara

Presiden Perintahkan Menpora Turun ke Lapangan, Investigasi! Publik Harus Tahu

Minggu, 2 Oktober 2022 - 08:37 WIB

Jakarta - Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali untuk melakukan investigasi tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa. Selain itu, Menpora juga diminta untuk datang ke keluarga korban tewas untuk menyampaikan ucapan belansungkawa.

"Arahan dari Presiden (Joko Widodo) dan Mensesneg, saya disuruh segera ke Malang. Pak Presiden sampaikan duka cita mendalam atas kejadian ini," kata Menpora, pada Breaking News tvOne, Minggu (2/10/2022).

Menpora juga mengatakan sudah berkoordinasi dengan Ketua PSSI dan Kapolri mengenai tragedi di stadion Kanjuruhan.

"Kita akan melakukan investigasi, bagi yang bertanggungjawab harus bertanggungjawab sesuai aturan FIFA, seperti apa pelanggarannya, dan harus jelas pelanggarannya apa, publik harus tahu," kata dia.

Zainudin juga mengatakan pihaknya akan mengunjungi semua korban yang masih dirawat di rumah sakit. "Saya juga disuruh takziah ke keluarga korban yang meninggal," kata dia.

Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri.
"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," kata Nico.

Nico menjelaskan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Menurutnya, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut.

Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tambahnya.

(Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022). Sumber: tim tvOne)

Sesungguhnya, lanjutnya, pertandingan di Stadion Kanjuruhan tersebut berjalan dengan lancar. Namun, setelah permainan berakhir, sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa dan beberapa di antara mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Menurutnya, penembakan gas air mata tersebut dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," katanya.

Sementara itu, Bupati Malang M. Sanusi menyatakan seluruh biaya pengobatan para suporter yang saat ini menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang.

"Kami mengerahkan seluruh ambulans untuk proses evakuasi dari Stadion Kanjuruhan. Untuk yang sehat dan dirawat, biaya semua yang menanggung Kabupaten Malang," kata Sanusi.

Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10). Kekalahan itu merupakan yang pertama bagi Arema FC sejak 23 tahun terakhir. (ito)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:51
01:11
08:31
01:02
01:08
00:53
Viral