Bicara tragedi Kanjuruhan, gelandang Persib singgung penggawa Arema Gian Zola.
Sumber :
  • Dok. ANTARA

Komnas HAM Rangkum Informasi Suporter Aremania Terkait Korban Tragedi Kanjuruhan Sebagian Besar Kondisi Mengenaskan

Rabu, 5 Oktober 2022 - 22:32 WIB

Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemui para suporter Aremania di Malang, Jawa Timur korban Tragedi Stadion Kanjuruhan pada Senin, (3/10/2022).

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Choirul Anam menyebut, dirinya telah menemui banyak pihak untuk menggali informasi terkait tragedi Kanjuruhan.

Mulai dari teman-teman aremania yang berhasil keluar dari kepungan asap gas air mata, relawan hingga keluarga korban.

"Jadi teman-teman khususnya keluarga dan teman-teman aremania maupun relawan yang menangani jenazah memberikan informasi terkait hal tersebut. Wajahnya bilang banyak biru," ungkap Anam, Rabu (5/10/2022).

Selain itu, dia juga mendapatkan informasi terkait kondisi korban kekerasan yang dialami sebagian suporter. Sebagian aremania, kata dia, mengalami patah tulang dan luka-luka.

"Kondisi luka-luka ini macam-macam kondisinya. Ada yang kaki patah, ada yang rahang patah, ada yang memar dan lain sebagainya," ujarnya.

Dia juga bertemu dengan salah satu korban yang berhasil selamat. Salah satu korban yang berhasil ditemui menunjukkan kondisi mata yang mengkhawatirkan.

"Kami bertemu dengan salah satu korban yang kena peristiwa pada hari sabtu, pada hari senin itu baru bisa melihat. Sebelum itu nggak bisa melihat," ungkapnya.

"Kalau dibuka matanya itu nggak bisa, dadanya sesak tenggorokannya perih. Itu beberapa contoh yang informasi yang kami dapatkan dari ini pasti banyak," tandas dia.

Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, fakta itu menjadi catatan penting Komnas HAM dalam menyelidiki kasus tewasnya 125 suporter klub Arema Malang itu. Komnas HAM mencatat dua fakta penting dari temuan sementara mereka.

"Beberapa catatan penting yang kami dapatkan. Yang pertama adalah kondisi jenazahnya mukanya biru. banyak yang mukanya biru. Ini menunjukkan kemungkinan besar kekurangan oksigen karena juga gas air mata, jadi mukanya biru. Terus ada yang matanya merah, keluar busa dari mulutnya," katanya.

Dia menegaskan, kondisi beberapa jenazah itu sangat mengerikan. Sebab, secara fisik, kondisi wajahnya membiru akibat kehabisan oksigen dan kebanyakan menghirup gas air mata yang ditembakan polisi.

"Kondisi jenazahnya sendiri secara fisik ada beberapa yang sangat-sangat memprihatinkan yang menunjukkan sebenarnya adanya kurang lebih menjadi potensi penyebab kematian," ungkapnya.

Selain itu, dia juga memastikan jumlah jenazah lebih dari 125 orang sebagaimana data catatan pemerintah. Sebab, ada juga jenazah yang langsung dibawa pulang keluarga sesaat setelah peristiwa maut itu terjadi.

"Jadi jenazah ini angkanya pasti akan bertambah dari 125 pasti akan bertambah terus. sekarang emang situasinya saat itu di hari h mulai sabtu sampai minggu pagi itu memang sangat crowded sehingga angkanya akan bertambah karena beberapa belum dicatat atau langsung dibawa pulang oleh anggota keluarganya," ungkapnya.(rpi/ppk)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:21
02:44
09:37
02:52
04:28
07:37
Viral