Pekerja menjahit seragam sekolah untuk memenuhi melonjaknya pesanan,.
Sumber :
  • Tim tvOne

PTM Dimulai Konveksi Seragam Sekolah Kebanjiran Order

Kamis, 23 September 2021 - 19:59 WIB

Pati, Jawa Tengah – Seiring dengan kembali diberlakukannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) perajin seragam sekolah di Pati, Jawa Tengah, kebanjiran pesanan.

Pesanan yang datang dari berbagai kota di Jawa dan uar Jawa meningkat hingga delapan puluh persen, dengan omset mencapai ratusan juta rupiah.

Karmisih, pemilik fira konveksi, warga Desa Panjunan, Kecamatan Pati Kota, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengaku momentum pembelajaran tatap muka ini sudah ditunggunya. Pasalnya, di tahun 2020 hingga pertengahan tahun 2021, usaha konveksi miliknya terpuruk karena nihil pesanan.

Kini setelah dibukanya pembelajaran tatap muka terbatas, pesanan meningkat hingga delapan puluh persen dibandingkan saat pemerintah memberlakukan pembelajaran jarak jauh atau daring.

“alhamdulilah sejak pembelajaran tatap muka dibuka konveksi saya mengalami peningkatan cukup signifikan, sekitar delapan puluh persen sekarang. Dari kemarin sebelum dibukanya tatap muka, kami mengalami penurunan yang luar biasa, bisa seratus persen kemarin”. Ungkap karmisih, kamis(23/9)

karmisih menambahkan, sejak bulan Agustus hingga memasuki akhir bulan September ini, pesanan seragam sekolah yang masuk mencapai seribu lebih stel pakaian. Selain berasal dari berbagai kota di Pulau Jawa, pesanan seragam sekolah juga datang dari luar Pulau Jawa, seperti Bengkulu, Kalimantan dan Sulawesi.

“terutama pesanan dari luar Jawa yang banyak sekali pesanannya. Kalau yang dari lokal terutama Pati masih biasa saja karena belum semua sekolah dibuka pembelajaran tatap muka. Kalau luar jawa Alhamdulillah kita mendapat pesanan yang luar biasa banyak”. Kata Karmisih.

Banyaknya pesanan, membuat Karmisih yang fokus melayani pembuatan seragam tk dan sd ini kewalahan. Karena untuk satu sekolah saja minimal harus mengerjakan tiga jenis seragam.

Sementara untuk sekolah favorit, biasanya seragam sekolahnya bisa lebih banyak lagi. Bahkan ada yang mencapai 7 jenis seragam sekolah yang harus dikerjakan.

Untuk memenuhi target pesanan, Karmisih kini kembali memperkerjakan 25 karyawannya yang pada saat puncak pandemi lalu sebagian besar karyawannya sempat dirumahkan sementara.

“dari awal agustus hingga memasuki akhir bulan september ini ribuan pesanan yang masuk. Alhamdulilah karyawan kami bisa masuk kerja terus, baik yang harian maupun borongan di rumah sudah aktif kembali”. Ujar karmisih.

Meski banjir pesanan, karmisih, tidak menaikkan harga lantaran daya beli masyarakat saat ini belum pulih sepenuhnya akibat dampak pandemic covid-19.

Untuk harga jual seragam sekolah bervariasi antara rp 50 ribu sampai rp 200 ribu per stel pakaian. Harga jual ini tergantung dari tingkat kesulitan pembuatan seragam dan pernak pernik yang ada di seragam sekolah. (Abdul Rohim/mii)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
06:43
06:09
02:32
04:51
03:03
02:36
Viral