Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman B Pulungan..
Sumber :
  • ANTARA

IDAI: Kasus Anak Terkonfirmasi Covid-19 Terbanyak di Jawa Barat

Minggu, 26 September 2021 - 19:15 WIB

Jakarta - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melakukan riset dan melaporkan kasus anak terkonfirmasi Covid-19 terbanyak ada di Jawa Barat, sedangkan kasus kematian anak akibat Covid-19 tertinggi di Jawa Tengah. Data diperoleh dari laporan kasus Covid-19 pada anak yang dirawat oleh dokter anak yang tergabung dalam IDAI selama Maret-Desember 2020.

"Penelitian ini adalah gambaran data terbesar pertama kasus Covid-19 anak di Indonesia pada gelombang pertama Covid-19. Angka kematian yang cukup tinggi adalah hal yang harus dicegah dengan deteksi dini dan tatalaksana yang cepat dan tepat," kata Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI Prof Aman B Pulungan dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Minggu.

IDAI melakukan studi retrospektif terhadap data 37.706 kasus anak terkonfirmasi Covid-19 yang diperoleh dari laporan kasus Covid-19 pada anak yang dirawat oleh dokter anak yang tergabung dalam IDAI selama Maret-Desember 2020.

Laporan riset IDAI menunjukkan 10 daerah di Indonesia dengan kasus anak terkonfirmasi Covid-19 terbanyak, yakni Jawa Barat dengan angka 10.903 kasus, dan diikuti oleh Riau (3.580), Jawa Tengah (3.108), Sumatera Barat(2.600), Kalimantan Timur (2.033), Jawa Timur (1.884), Bali (1.524), Sumatera Utara (1.448), DI Yogyakarta (1.275), dan Papua (1.220).

Selain itu, IDAI menyebutkan ada tujuh daerah dengan kasus kematian anak terkonfirmasi Covid-19 terbanyak, yaitu Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.

Berdasarkan data tersebut, di antara anak-anak terkonfirmasi Covid-19 yang ditangani oleh dokter anak, angka kematian tertinggi pada anak usia 10-18 tahun (26 persen), diikuti 1-5 tahun (23 persen), 29 hari- kurang dari 12 bulan (23 persen), 0-28 hari (15 persen), dan 6 tahun sampai kurang dari 10 tahun (13 persen).

Ketua Bidang Ilmiah Pengurus Pusat IDAI Antonius H. Pudjiadi mengatakan tidak meratanya deteksi kasus Covid-19 tersebut terjadi karena fasilitas tes PCR dan fasilitas kesehatan yang berbeda, kapasitas pengujian dengan PCR saat itu di Indonesia masih rendah dan anak bukan populasi prioritas untuk tes.

Berita Terkait :
1
2 3 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:28
00:58
06:16
01:54
01:38
10:26
Viral