ilustrasi erupsi gunung Semeru.
Sumber :
  • PVMBG

Badan Meteorologi Jepang JMA ungkap Kondisi Peningkatan Air Laut Pasca Erupsi Gunung Semeru

Senin, 5 Desember 2022 - 09:30 WIB

tvOnenews.com - Badan Meteorologi Jepang atau Japan Meteorological Agency (JMA) mengungkapkan kondisi peningkatan air laut seusai erupsi gunung Semeru yang terjadi di Lumajang, Jawa Timur, Indonesia

JMA memastikan erupsi Gunung Semeru tidak akan menimbulkan tsunami di Jepang. JMA menegaskan saat ini tidak ada indikasi peningkatan air laut yang signifikan di Jepang.

"Saat ini, tidak ada perubahan pasang-surut yang signifikan yang diamati di titik pengamatan di Jepang dan luar negeri," tulis JMA dalam keterangannya dikutip dari laman VIVA.co.id Senin, 5 Desember 2022. 

JMA awalnya menyelidiki apakah ada dampak tsunami di Jepang akibat letusan Gunung Semeru. JMA menerima informasi Semeru meletus pada 4 Desember 2022, pukul 11:18 (waktu Jepang).

Pusat Informasi Abu Vulkanik Darwin Airways (VAAC) melaporkan terjadi letusan skala besar terjadi di gunung berapi Semeru, Indonesia. Setelah diselidiki, belum ada indikasi tsunami terjadi di Jepang. JMA kemudian menulis di laman resmi mereka

"Tidak ada Peringatan/Peringatan/Prakiraan Tsunami yang dikeluarkan dalam 30 hari terakhir," ungkap JMA

Otoritas di Jepang akan memperbarui informasi terkait potensi tsunami yang terjadi di wilayah mereka segera mungkin.

"Ketika ditentukan tidak ada tsunami ke Jepang, kami akan memberitahu Anda informasi tentang gempa bumi yang terjadi," terang JMA

Kabar Soal Erupsi Gunung Semeru Dapat Menyebabkan Tsunami adalah Hoaks

Tangkapan layar sosial media PVMBG

Di sisi lain, terkait isu yang beredar bahwa erupsi Gunung Semeru dapat menyebabkan tsunami, PVMBG mengklarifikasi dalam media sosial resminya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan bahwa kabar yang beredar tersebut tidak benar.

"Dampak erupsi Gunung Semeru saat ini adalah abu vulkanik yang dapat mendampak bagian barat daya, barat, dan selatan Gunung Semeru," tulisnya dalam akun twitter PVMBG yang diunggah pada Minggu (4/12/2022) pukul 19.41 WIB.

"Kabar yang beredar bahwa erupsi Semeru dapat menyebabkan tsunami adalah tidak benar," tulisnya.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lumajang Joko Sambang mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terpancing dengan informasi yang tidak bertanggung jawab mengenai aktivitas Gunung Semeru.

"Kami imbau masyarakat mengikuti arahan dari instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BPBD di daerah," katanya.

PVMBG juga menyebutkan bahwa informasi mengenai aktivitas Gunungapi Semeru terkini dapat diperoleh melalui aplikasi/Website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram pvmbg_) 

Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengimbau masyarakat tidak panik dengan isu hoaks pasca erupsi Gunung Semeru yang disertai Awan Panas Guguran (APG) yang terjadi di lereng Gunung Semeru.

"Saya meminta masyarakat yang berada di posko pengungsian untuk tidak mudah percaya terhadap informasi bohong yang disebarkan oknum yang tidak bertanggung jawab," katanya.

Beredar informasi di masyarakat yang menyebutkan bahwa kawasan relokasi merupakan lokasi tidak aman dari potensi terjadi bencana erupsi Gunung Semeru, sehingga banyak warga yang menempati hunian tetap di Desa Sumbermujur memilih mengungsi.

"Saya pastikan hunian relokasi aman dan tidak mengikuti aliran lahar. Aliran laharnya tidak ke Desa Sumbermujur, tapi melalui Supiturang, Curah Kobokan, Kamar Kajang dan Bondeli," tuturnya.

Gunung Semeru Memuntahkan Awan Panas

Gunung Semeru kembali erupsi dan semburkan kolom abu setinggi 500 meter (Tim tvOne/Wawan Sugiharto)

Sebelumnya diberitakan Gunung Semeru memuntahkan awan panas pada Minggu, 4 Desember 2022.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Semeru dari sebelumnya Level 3 atau Siaga menjadi Level 4 atau Awas terhitung mulai pukul 12.00 WIB.

Sejak naik level dari Siaga menjadi Awas, gunung api aktif yang terletak di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang itu sudah mengalami 22 kali letusan.

Berdasarkan laporan tertulis petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Mukdas Sofian menyebutkan pengamatan aktivitas Semeru pada periode 4 Desember 2022 pukul 12.00-18.00 WIB tercatat 22 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10-35 mm dan lama gempa 60-140 detik.

Pengamatan visual, Gunung Semeru tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III, kemudian asap kawah tidak teramati dan cuaca berawan hingga hujan, angin lemah ke arah timur laut.

Sementara jumlah dan jenis gempa yang terekam periode 4 Desember 2022 pukul 00.00 - 12.00 WIB didominasi oleh gempa awan panas dan gempa letusan 13 kali, serta amplitudo awan panas terekam 40 mm dan masih berlangsung hingga saat itu. (viva/Mzn)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
10:13
04:52
03:06
08:23
01:23
01:35
Viral