Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto.
Sumber :
  • Tim tvOne/Rika Pangesti

Potensi Kemarau Kering 2023, BNPB Beberkan Strategi Tangani Karhutla

Rabu, 25 Januari 2023 - 19:00 WIB

Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi bahwa pada tahun 2023 cuaca kemaraunya lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Oleh karena itu, menurut BNPB, dengan cuaca kemarau yang panjang, rentan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dua langkah strategi penanggulangan karhutla tahun 2023.

Suharyanto menyebut, strategi penanggulanan karhutla ini merupakan hasil koordinasi kesiapsiagaan bersama Kementerian Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Tahun 2023 diprediksi cuaca kemaraunya lebih tinggi dibanding tahun 2022, 2021 dan 2020. BNPB siapkan langkah-langkah pencegahan agar karhutlanya dapat dikendalikan dan diatasi," kata Suharyanto dalam jumpa pers di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Rabu (25/1/2023).

Untuk strategi pertama, Suharyanto mengatakan, penanganan akan dilakukan melalui jalur darat.

"Nah strateginya dengan berbagai macam, yang pertama dioperasi darat ini sebelum titik api membesar, sudah dipadamkan oleh TNI-Polri, oleh pasukannya Ibu Menteri KLHK ini sangat besar dan banyak," ungkapnya.

Lebih lanjut, Suharyanto menjelaskan strategi kedua yakni melalui jalur udara. Ia menuturkan, penanganan melalui jalur udara yakni menurunkan helikopter water bombing dan pesawat udara seperti pelaksanaan teknologi modifikasi cuaca.

"Kemudian ada operasi udara di dukung oleh BNPB menggunakan helikopter baik helikopter patroli maupun helikopter water bombing yang menyiramkan air dengan campuran-campuran kimia sehingga api segera padam," jelas Suharyanto.

"Rencana 2023, kita akan menyiagakan lebih banyak helikopter, 49 unit helikopter. Jika masih kurang, BNPB akan berupaya memenuhi kebutuhan," sambungnya.

Selain itu, dia juga mengatakan, pihaknya juga akan melakukan teknologi modifikasi cuaca untuk merekayasa cuaca.

"Lalu ditambah lagi ada teknologi modifikasi cuaca untuk mengalihkan hujan ada, ketika banjir tahun baru kemarin hujannya dialihkan tapi berhenti hujan juga bisa nah ini untuk mendatangkan hujan supaya api yang muncul dengan datangnya hujan segera padam itu strategi utamanya," terang dia.

Terakhir, Suharyanto juga mengimbau kepada pemerintah daerah agar menetapkan status kedaruratan, karena BNPB belum bisa memberikan dukungan jika belum ada status tersebut. 

"Dana BNPB bisa mendukung masuk ke daerah, syaratnya jika sudah ada status siaga darurat atau tanggap darurat," pungkasnya. 

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap terdapat enam provinsi prioritas yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto menuturkan, enam provinsi tersebut menjadi konsentrasi pihaknya untuk mencegah karhutla, terutama menjelang musim kemarau kering tahun 2023.

Suharyanto mengatakan, kini pihaknya tengah memantau enam provinsi prioritas tersebut.

"Jadi ada enam provinsi prioritas yakni ada tiga di Sumatera: Riau, Sumatera Selatan, Jambi. Kemudian tiga di Kalimantan yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan," papar Suharyanto saat jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (25/1/2023). (rpi/ebs)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
15:09
01:43
02:06
03:27
02:55
04:42
Viral