Curacao bawa situasi berbeda bagi penonton Timnas Indonesia..
Sumber :
  • @curacao_united

Budaya “The Power of Emak-Emak” dalam Nama-Nama Unik Pemain Curacao

Jumat, 23 September 2022 - 16:53 WIB

Warisan Sepakbola Curacao

Dengan bahasa Papiamento pula, federasi sepakbola Curacao kini memakai nama Federashon Futbòl Kòrsou (FFK), berganti dengan sebutan lama yang menggunakan bahasa Belanda, yakni Curacaose Voetbal Bond (CVB) atau istilah Inggris, Netherlands Antillean Football Union (NAVU).

Meski ukuran negara tergolong kecil, Curacao berdiri cukup tinggi di posisi ke-84 dalam Ranking FIFA dengan nilai 1.293,35 poin per 25 Agustus 2022. Indonesia bercokol di urutan ke-155 ranking FIFA dengan 1.019,19 poin yang mengangakan jarak 71 tangga dari lawan di pemeringkatan dunia.

“Peringkat terpaut jauh tidak apa-apa. Ini yang kita cari. Pemain bisa mendapatkan pengalaman. Saya juga tahu banyak pemain mereka yang bermain di liga-liga hebat di Eropa. Tetapi jangan patah semangat. Apalagi dua kali pertandingan akan dimainkan di Indonesia,” kata Ketua Umum PSSI.

“Suporter juga pasti akan mendukung di stadion,” optimistis Mochamad Iriawan.

 

Kekuatan Ibu dan Nenek

Untuk melawan Indonesia, Curacao membawa 23 pemain. Jika menyimak daftar squad, nama-nama pemain seolah menunjukkan budaya matrilineal atau suatu adat masyarakat yang mengatur alur keturunan berasal dari pihak ibu.

Hampir sebagian besar pemain Curacao memakai nama keluarga yang identik dengan perempuan. Di bekas negara Antilles Belanda, termasuk Aruba, penggunaan nama wanita sebagai marga merupakan sesuatu yang mencolok, lebih dari lumrah.

Contoh nama Martina, Gustina, Bonevacia, Benita memiliki akar bermacam teori. Mengambil ide tentang kekuatan atau power ibu atau perempuan, seseorang yang sudah bebas dari perbudakan tapi tidak tahu siapa ayahnya kemudian memilih mengambil nama ibu atau neneknya sebagai marga.

 

Berita Terkait :
1
2
3 4 5 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:06
01:46
08:21
03:43
06:21
13:18
Viral