Fakta-Fakta Kasus Mutilasi Kurir Ojol di Bekasi

Senin, 29 November 2021 - 14:41 WIB

Bekasi, Jawa Barat - Polda Metro Jaya menetapkan dua orang tersangka dalam kasus pembunuhan disertai mutilasi di Bekasi, Jawa Barat. Para tersangka mengaku sakit hati karena korban pernah mencabuli istri pelaku dan kerap berlaku buruk.
Warga sempat digemparkan dengan penemuan bagian tubuh manusia yang terbungkus plastik di ruas Jalan Kedung Waringin Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Enam potongan tubuh dalam bungkusan plastik hitam tergeletak di depan bengkel tambal ban.
Dari hasil pemeriksaan polisi, ada enam potongan tubuh ditemukan di dalam plastik di lokasi awal. Setelah melakukan penyelidikan, petugas kepolisian kembali menemukan sisa potongan tubuh korban termasuk kepala korban di tempat terpisah.
Dari pengakuan keluarga, korban mutilasi bernama Ridho Suhendra pria berusia 28 tahun ini adalah warga Kampung Buwek, Desa Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Setelah identitas korban, diketahui aparat Polres Metro Bekasi dan Polda Metro Jaya langsung berhasil menangkap para pelaku pembunuhan kurang dari 24 jam. Dua pelaku berinisial MP dan FR ditetapkan sebagai tersangka.
Sementara pelaku lain berinisial ER masih masuk dalam daftar pencarian orang. Ketiga orang tersebut merupakan teman dekat korban. Para tersangka mengaku sakit hati karena pelaku pernah mencabuli istri pelaku, dan kerap berlaku buruk.
Kini pihak keluarga berharap jasad Ridho dapat sudah dibawa pulang Agar dapat dimakamkan dengan layak.
Menurut pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri, dalam kasus pembunuhan yang disertai dengan mutilasi, motif tidak selalu seiring sejalan.
“Jadi kita perlu pilah, kita perlu iris, ini kita sedang dicentang motif pembunuhannya kah atau kita sedang dicentang motif mutilasinya. Kalau kita sebatas bicara tentang motif kenapa orang kemudian melakukan mutilasi, kemungkinannya ada dua. Pertama motifnya emosional, dalam pengertian bahwa seolah pada diri pelaku maupun para pelaku tidak cukup hanya dengan menghabisi korbannya, ada sebuah perasaan yang sedemikian dahsyat yang seolah-olah hanya akan bisa ditenangkan, yang hanya akan bisa distabilkan kalau pelaku tersebut setelah menghabisi korbannya kemudian berlanjut dengan mencacah tubuh korbannya. Itu kalau motifnya emosional. Tapi kalau motifnya instrumental, maka talenta bukan aksi memotong-motong tubuh korban lalu membuang potongan tersebut ke tempat apapun itu boleh jadi merupakan refleksi dari motif instrumental. Memotong-motong tubuh korban, memutilasi korban, dengan motif instrumental, ditujukan untuk memastikan agar Aku kemudian bisa lolos dari jerat hukum dalam pengertian menghilangkan barang bukti,” tutur Reza.
Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:28
00:58
06:16
01:54
01:38
10:26
Viral