3 Fase Demam Berdarah, Jangan Sepelekan Fase Kedua

Minggu, 22 Oktober 2023 - 10:00 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.

Dengan iklim tersebut orang Indonesia harus selalu waspada terhadap penyakit daerah tropis, salah satunya adalah demam berdarah dengue atau DBD.

DBD memang bisa menjadi penyakit yang mematikan bagi pasiennya jika penderita terlambat mendapatkan pertolongan, apalagi gejala DBD hampir sama dengan gejala penyakit umum seperti flu dan tipus.

Maka dari itu penting bagi warga Indonesia untuk bisa mengidentifikasi gejala dan tahapan yang ditimbulkan oleh penyakit DBD.

Fase awal biasanya termanifestasi dalam bentuk sederhana seperti demam.

Gejala khas demam berdarah ini biasanya memiliki karakteristik berupa demam tinggi yang bisa mencapai suhu 40 derajat Celcius dan muncul secara mendadak.

Demam biasa berlangsung antara 2-7 hari. Uniknya demam akan sembuh setelah minum obat. Namun akan kembali berulang tidak lama setelah demam pertama.

Selain demam, gejala pada fase awal juga disertai dengan ruam merah pada kulit yang terlihat seperti campak.

Batuk, pilek, nyeri otot, dan sakit di kepala, bahkan di beberapa kasus dapat juga berupa infeksi tenggorokan, mual, dan bahkan muntah sehingga nafsu makan akan berkurang.

Oleh sebab itu pada fase awal DBD penderita harus banyak minum air untuk membantu menurunkan suhu tubuh dan mencegah terjadinya dehidrasi.

Kondisi penderita juga harus terus dipantau setelah melewati fase awal.

Pasien demam berdarah akan mengalami fase kritis. Fase ini biasanya sering mengecoh penderita karena tubuh terasa lebih sehat sehingga dapat kembali beraktivitas.

Hal tersebut dimungkinkan karena fase kritis ini ditandai dengan penurunan suhu tubuh hingga ke suhu 37 derajat Celcius atau suhu normal.

Tapi jangan pernah sepelekan fase ini karena kalau tidak segera mendapatkan pengobatan, trombosit pasien akan menurun secara drastis dan dapat mengakibatkan pendarahan.

Selama masa transisi dari fase awal ke kritis, pasien juga memiliki resiko untuk mengalami kebocoran pembuluh darah.

Indikasi ini dapat dilihat saat penderita mengalami muntah terus-menerus, mimisan atau nyeri perut yang tak tertahankan.

Oleh karena itu pasien harus cepat mendapatkan penanganan medis karena fase kritis Ini berlangsung tidak lebih dari 24 hingga 38 jam saja.

Terakhir adalah fase penyembuhan di mana jumlah trombosit dalam tubuh kembali naik ke ambang batas normal.

Biasanya pada fase ini demam yang tadinya sudah hilang akan muncul kembali.

Namun hal ini bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena jika tubuh mendapatkan cukup cairan, virus akan lebih mudah dibersihkan terutama jika asupan cairan yang masuk adalah cairan yang mengandung elektrolit atau larutan gula.

Ini juga ditandai dengan adanya peningkatan nafsu makan dan kembalinya kemampuan beraktivitas secara berangsur-angsur. (awy)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:30
00:44
18:55
01:47
02:00
00:49
Viral