Israel Bantah Terlibat Dalam Ledakan Besar di Beirut | tvOne

Rabu, 5 Agustus 2020 - 11:25 WIB

KABAR DUNIA - Pihak Israel membantah terlibat dalam insiden ledakan yang melukai melukai ribuan orang di Beirut, Lebanon. Ledakan dahsyat yang terjadi di kawasan pelabuhan pada hari Selasa (4/8) petang waktu setempat.juga menghancurkan sejumlah bangunan. Sebagai informasi, Lebanon dan Israel adalah dua wilayah Timur Tengah yang memiliki perbatasan langsung dan kerap kali bersengketa terkait hal tersebut.

Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, justru menawarkan bantuan medis dan kemanusiaan untuk menolong warga Lebanon yang terdampak oleh ledakan tersebut. Melalui akunnya di media sosial Twitter, Benny Gantz mengutarakan niatnya tersebut.

"Sesuai petunjuk Menteri Pertahanan, Benny Gantz, dan Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi, Israel melakukan pendekatan kepada Lebanon melalui jalur diplomatik dan pertahanan internasional untuk menawarkan Pemerintah Lebanon bantuan medis dan kemanusiaan," cuit Benny.

Sekutu terpenting Israel, Amerika Serikat sebelumnya mengatakan bahwa ledakan yang terjadi di salah satu pelabuhan terpenting di Lebanon itu bukanlah insiden biasa, melainkan sebuah serangan militer yang terencana.

Hal ini disampaikan oleh Donald Trump dalam sesi wawancara resmi di Gedung Putih. Ia mengatakan bahwa informasi tersebut diperolehnya dari petinggi-petinggi militer Amerika Serikat.

"Kelihatannya begitu, berdasarkan ledakan, saya menemui jenderal-jenderal terhebat kita dan mereka merasa demikian. Ini bukan tipe ledakan yang disebabkan bahan-bahan pabrik," ujar Trump.

Ia menambahkan, para petinggi militer berasumsi bahwa itu ledakan yang disebabkan oleh bahan peledak kelas militer.

"Menurut mereka, dan mereka lebih tahu dari pada saya, tapi tampaknya mereka menganggapnya sebagai penyerangan, sejenis bom," katanya lagi.

Ledakan diduga berasal dari sebuah gudang petasan yang berada di kawasan pelabuhan. Ledakan hebat tersebut akhirnya meluluhlantakkan bangunan maupun kendaraan hingga radius 10 kilometer dari tempat kejadian.

Sedikitnya puluhan warga dilaporkan meninggal dunia dan ribuan orang lainnya mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut. Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah karena proses pencarian dan penyelidikan masih terus berjalan.

Presiden Lebanon, Michel Aoun mengatakan bahwa di gudang tersebut tersimpan 2.750 ton amonium nitrat, yang biasa digunakan untuk memproduksi pupuk dan bom. Amonium nitrat itu telah disimpan selama enam tahun di pelabuhan tanpa langkah-langkah keamanan.

Amonium nitrat merupakan bahan yang tidak berbau, yang biasanya berbentuk butiran (pada pupuk), ada yang kristal, dan berwarna putih. Zat ini adalah oksidator yang kuat dan dapat bereaksi keras dengan bahan yang tidak kompatibel lainnya, sehingga sangat penting untuk menyimpan dan menangani amonium nitrat dengan benar.

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:14
01:16
09:06
09:00
01:35
02:53
Viral