Keterangan WNI Pasca Ledakan Dahsyat di Beirut | tvOne

Kamis, 6 Agustus 2020 - 11:32 WIB

KABAR DUNIA - Walaupun masih dalam suasana berkabung, Pemerintah Lebanon masih terus melakukan upaya evakuasi terutama di sekitar titik ledakan. Hal ini dikarebakan masih banyak warga yang belum ditemukan.

Muhammad Audy Prasetyawan, salah seorang warga negara Indonesia yang tinggal di Beirut dan bermukim hanya 4,5 kilometer dari titik ledakan mengatakan dampak ledakan terasa begitu besar.

"Waktu itu kerusakannya cukup parah dan getarannya sangat kuat. Terutama anginnya sampai merusak beberapa bagian apartemen walaupun tidak semuanya. Beberapa apartemen kacanya pecah karena getarannya," tuturnya kepada tvOne.

Ia menjelaskan saat ini warga sekitar ledakan langsung menuju rumah saudaranya yang jauh dari titik episentrum ledakan. Ada pun yang masuk zona merah kurang lebih satu kilometer dari titik ledakan melakukan evakuasi mandiri ke tenda-tenda yang disediakan Palang Merah setempat.

"Semua rumah sakit di Beirut penuh saking banyaknya korban. Mungkin korban sekarang sudah mencapai 4000 hingga 5000 orang. Jadi sebagian korban memang dilarikan ke rumah sakit yang berada di luar Beirut," katanya menambahkan.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya ledakan besar telah terjadi di kawasan pelabuhan kota Beirut, Lebanon pada hari Selasa (4/8) petang waktu setempat.

Ledakan diduga berasal dari sebuah gudang petasan yang berada di kawasan pelabuhan. Ledakan hebat tersebut akhirnya meluluhlantakkan bangunan maupun kendaraan hingga radius 10 kilometer dari tempat kejadian.

Dari beberapa rekaman video amatir yang viral dapat terlihat ledakan dari berbagai sudut kota Beirut. Ledakan tersebut sangat besar dan asapnya yang berwarna membubung menyerupai jamur raksasa. Dampaknya banyak bangunan di sekitar titik ledakan seperti tertelan oleh asap dan api.

 Duta Besar RI untuk Lebanon Hajriyanto Thohari mengatakan telah mengeluarkan peringatan untuk para WNI yang berada di kota Beirut.

Presiden Lebanon, Michel Aoun mengatakan bahwa di gudang tersebut tersimpan 2.750 ton amonium nitrat, yang biasa digunakan untuk memproduksi pupuk dan bom. Amonium nitrat itu telah disimpan selama enam tahun di pelabuhan tanpa langkah-langkah keamanan.

Amonium nitrat merupakan bahan yang tidak berbau, yang biasanya berbentuk butiran (pada pupuk), ada yang kristal, dan berwarna putih. Zat ini adalah oksidator yang kuat dan dapat bereaksi keras dengan bahan yang tidak kompatibel lainnya, sehingga sangat penting untuk menyimpan dan menangani amonium nitrat dengan benar.

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab telah menyatakan hari Rabu (5/8) kemarin sebagai Hari Berkabung Nasional.

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:38
03:57
02:09
12:33
02:09
08:03
Viral