Keren! Seorang WNI Masuk dalam Tim Peneliti Universitas Oxford untuk Buat Vaksin Corona | tvOne

Jumat, 7 Agustus 2020 - 12:50 WIB

KABAR DUNIA - Sejumlah negara terus berusaha mengembangkan vaksin Covid-19. Di Universitas Oxford, Inggris, seorang warga negara Indonesia bernama Indra Rudiansyah terlibat dalam pengembangan vaksin tersebut.

Penelitian vaksin Covid-19 di Universitsd Oxford ini telah merampungkan fase satu dan fase dua kemudian selanjutnya akan mulai memasuki fase tiga.

Di antara para peneliti pengembangan vaksin itu, terdapat seorang WNI kelahiran Bandung. Indra adalah seorang mahasiswa doktoral jurusan kedokteran klinik Jenner Institute, Universitas Oxford.

"Terkait hasil uji klinis fase tiga di Indonesia saya rasa masyarakat itu seharusnya sangat mendukung. Terutama jika mereka memiliki kesempatan untuk bergabung ke dalam uji klinis. Karena ini salah satu bentuk konkrit masyarakat untuk berkontribusi untuk menciptakan solusi berupa vaksin di Indonesia," ujar Indra.

Terkait keamanan uji klinis tersebut ujar Indra, Indonesia juga memiliki regulasi yang cukup ketat yang diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Pasti Badan POM itu akan berusaha melindungi para volunteer (sukarelawan) yang mendaftar ke dalam uji klinis," katanya menambahkan.

Indra yang merupakan satu-satunya mahasiswa dalam tim tersebut menjelaskan bahwa penelitian dikembangkan dari vektor simpanse-adenovirus untuk respons outbreak yang merupakan studi kasus vaksin MERS dan Covid-19.

Kisah keterlibatan mahasiswa asal Indonesia ini sebelumnya viral di Twitter.
Akun @wpusparini memberikan informasi bahwa Indra turut serta dalam pengembangan vaksin Covid-19 di Universitas Oxford. Dalam produksi vaksin, Oxford bekerja sama dengan AstraZeneca.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Juni lalu mengatakan vaksin buatan AstraZeneca adalah kandidat vaksin terdepan dan paling maju dalam hal pengembangan.

Dalam wawancara bersama media lain, Indra bercerita mengenai keterlibatannya dalam pengembangan vaksin di Universitas Oxford. Ia mengatakan sebelum menjadi pandemi, dirinya tak terlibat dalam pengembangan vaksin meski Oxford telah mulai melakukan pengembangan.

Indra menjelaskan ia baru terlibat dalam Gugus Pengembangan Vaksin Covid-19 di Oxford setelah Covid-19 telah ditetapkan sebagai pandemi. Pemimpin pengembangan membuka kesempatan bagi seluruh mahasiswa, staf, maupun post doctoral untuk bergabung ke tim pengembangan.

Indra yang sebelumnya menggeluti bidang vaksin malaria, menerima tawaran itu agar bisa mengimplementasikan ilmunya untuk uji klinis. Keterlibatannya adalah sebagai penguji antibodi respons dari para volunteer yang sudah divaksinasi.

Keterlibatan Indra dalam tim yang dimulai sejak awal Mei 2020 membuahkan hasil dan kebanggaan. Usahanya di lab selama 10 jam hampir setiap harinya layak diapresiasi.

Indra merupakan lulusan S1 dan S2 di Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia kemudian meniti karier di BUMN PT Bio Farma (Persero) dan mendapatkan beasiswa LPDP. Pada profilnya di LinkedIn, Indra bekerja di Bio Farma sejak 2014 dan mulai kuliah di Universitas Oxford sejak 2018.

Sejauh ini, vaksin Corona COVID-19 bernama ChAdOx1 nCoV-19 dari Universitas Oxford adalah salah satu yang paling potensial. Pemerintah Inggris turut mendanai pengembangan vaksin yang dilakukan bersama AstraZeneca.

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:13
01:51
04:09
02:08
26:44
05:12
Viral