Hari Ini, 100 Relawan Akan Disuntik dalam Uji Klinis Vaksin Sinovac

Jumat, 14 Agustus 2020 - 13:42 WIB

KABAR SIANG - Sebanyak seratus relawan akan mengikuti fase uji klinis kandidat vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh perusahaan asal Tiongkok, Sinovac Biotech pada hari ini, Jumat (14/8)

Penyuntikan vaksin milik Sinovac ini dilakukan di balai kesehatan Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat.

Ada pun prosesnya para relawan akan menjalani tes terlebih dahulu baru disuntik vaksin setelah dinyatakan non reaktif.

Para relawan mengaku ikut uji klinis atas keinginan sendiri untuk membantu mengatasi pandemi COVID-19. Walaupun begitu mereka akan diberikan kompensasi berupa uang transportasi dan asuransi kesehatan.

Hingga saat ini total relawan uji klinis kandidat vaksin COVID-19 yang terdata mencapai 1548 orang. Pendaftaran pun akan terus dibuka hingga 31 Agustus 2020 hingga mencapai angka yang diperlukan yakni 1620 orang.

"Kalau sudah melakukan vaksinasi nanti harus melapor setiap saat kayak diary gitu ke dokter dan dikasih kontak dokternya. Niatnya memang benar-benar untuk nilai kemanusiaan aja. Jadi saya ingin mudah-mudahan dengan vaksin yang segera ditemukan, mungkin pandemi COVID-19 segera berakhir," ungkap Rina Mardiana, salah seorang relawan yang diwawancarai tvOne.

Relawan lain yang datang beserta segenap anggota keluarganya juga mengatakan hal yang senada dengan yang diungkapkan Rina.

"Kami sekeluarga terpanggil untuk melakukan uji klinis vaksin COVID-19 ini dari kesadaran sendiri. Dimana kami sebetulnya sudah rindu sekali akan adanya vaksin," ujar Ferry Achmad didampingi keluarganya.

Ia lalu menjelaskan tahapan vaksinasi dimulai dari tes screening PCR menggunakan swab tenggorok. Setelah melewati tahap-tahap tersebut, pihaknya diberikan penjelasan mengenai efek samping yang akan terjadi serta kompensasinya.

Secara terpisah, belum lama ini Bambang Heriyanto selaku Corporate Secretary Bio Farma mengatakan bahwa saat ini vaksin tersebut masih dalam tahap uji coba dan baru mendapat persetujuan dari komite etik dan BPOM sehingga memang belum mendapat sertifikasi halal.

"Kalau nanti yang berwenang melakukan sertifikasi halal sudah badannya sendiri yaitu LPPOM MUI dan juga Komisi Fatwa MUI. Kami belum melakukan pengajuan itu. Kami masih dalam tahap diskusi untuk persiapan sertifikasi," sebut Bambang.

Ia menambahkan, dalam proses sertifikasi halal harus dilakukan suatu pemeriksaan lanjutan yang betul-betul menyeluruh. Tidak hanya untuk bahan baku namun juga proses pembuatan, pengembangan, material, dan lain-lain.

Bambang juga mengungkapkan dari hasil evaluasi internal Bio Farma yang didapat dari dokuman yang diberikan Sinovac, vaksin ini tidak menggunakan bahan-bahan yang berasal dari hewan.

(Lihat juga: Vaksin Corona Belum Halal? Bio Farma: Harus Dilakukan Pemeriksaan)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:06
02:40
02:12
02:15
01:24
01:49
Viral