Malaysia Larang WNI Masuk Mulai 7 September, 10 Ribu Mahasiswa Kelimpungan | tvOne

Kamis, 3 September 2020 - 15:06 WIB

KABAR SIANG - Pemerintah Malaysia melarang warga negara Indonesia untuk masuk ke negaranya mulai Senin (7/9) mendatang.

Larangan ini juga diberlakukan kepada negara-negara yang mengalami lonjakan kasus corona. Selain Indonesia, negara-negara lain yang warganya dilarang untuk sementara adalah India dan Filipina.

Otoritas Malaysia mengambil langkah ini karena semakin meningkatnya angka kasus COVID-19 di Negeri Jiran. Larangan ini akan diberlakukan kepada penduduk permanen, pemilik izin tinggal, ekspatriat semua kategori, dan pemegang visa pasangan hingga pelajar.

Menanggapi pelarangan itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan hal tersebut merupakan kebijakan suatu negara.

"Secara umum memang kita belum ada kerjasama untuk membuka kembali perbatasan antara Indonesia dengan banyak negara. Tidak ada perubahan terhadap posisi semula. Memangbada pengecualian tapi itu terbatas untuk yang namanya 'essential business' ya," sebut Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.

Mahendra sendiri kemudian menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia sendiri belum menganjurkan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri bagi warga negara Indonesia. Selain itu pada prinsipnya, negara-negara lain juga berhak memberlakukan kebijakan serupa bagi warga negaranya.

Sebelumnya Malaysia sudah melarang turis asing untuk masuk ke negaranya sejak Maret 2020. Indonesia sendiri menjadi penyumbang terbesar kasus impor COVID-19 di Malaysia dengan jumlah lebih dari 30 persen dari total positif di negara tersebut.

Namun apa akibatnya pelarangan ini bagi warga negara Indonesia? Salah satu yang terkena dampak dilarangnya WNI masuk ke wilayah Malaysia adalah para mahasiswa. Hal ini karena beberapa universitas di Malaysia tidak lagi melaksanakan proses belajar secara daring.

Di Malaysia sendiri terdapat lebih dari sepuluh ribu mahasiswa asal Indonesia. Akibatnya banyak mahasiswa tersebut yang tak bisa kembali ke Malaysia dan akhirnya kesulitan mengikuti proses belajar.

"Jadi nggak bisa ikut kelas-kelas yang diadakan secara offline. Lalu juga nggak bisa ngurus visa lnya juga. Jadi nggak tahu ya bagaimana kelanjutannya," ujar Tamara selaku salah satu mahasiswa. Hal ini pun sebutnya berpengaruh terhadap unit tempat tinggal yang sedang disewanya disana.

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:46
07:04
05:04
05:40
05:59
02:08
Viral