Corona Lepas Kendali, Anies Tarik Rem Darurat, Tuai Berbagai Polemik di Masyarakat | tvOne

Kamis, 10 September 2020 - 17:21 WIB

Jakarta,- Menteri BUMN hingga Gubernur DKI Jakarta menyampaikan pentingnya menggunakan masker untuk mencegah penyebaran covid-19, selain pemberlakuan PSBB total di DKI Jakarta. Namun demikian, masyarakat merasa resah dengan diberlakukannya PSBB total di Jakarta.

Sejumlah pejabat dari TNI, Polri, Bawaslu, KPU serta Satgas covid-19  menggelar kampanye protokol kesehatan, Kamis 10 September 2020. Kegiatan ini  juga dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Anies mengatakan bahwa pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama hadapi pandemi, salah satunya dengan disiplin memakai masker.

“Untuk tidak nyaman demi keselamatan. Pakai masker itu harus diakui tidak nyaman. Kedisiplinan menggunakan masker secara terus menerus saya rasa perlu menjadi pesan bagi seluruh masyarakat,” kata Anies. 

Selain itu ketua Komite Penanganan covid-19,  yang juga menteri BUMN Erick Thohir juga menegaskan masyarakat harus disiplin protokol kesehatan.

“Penerapan operasi yustisi, tentu TNI Polri akan memastikan peningkatan dispilin kepada masysrakat. Tidak hanya pada penggunaan masker, jaga jarak, dan cuci tangan, tapi yang terpenting disiplin,” kata Erick. 

Jakarta akan segera menerapkan PSBB total mulai tanggal 14 september mendatang. Seluruh kegiatan masyarakat akan dibatasi.

PSBB Total DKI Jakarta

Selama PSBB total nanti, transportasi umum dan kegiatan publik akan dibatasi. Termasuk aturan ganjil genap untuk sementara akan ditiadakan.

Kegiatan publik dan kegiatan kemasyarakatan yang sifatnya pengumpulan massa atau kegiatan-kegiatan komunitas besar juga tidak boleh dilakukan.

Sedangkan untuk tempat ibadah yang masih boleh dibuka dengan pembatasan dan protokol kesehatan ketat, adalah tempat ibadah yang dikhususkan bagi warga setempat atau tempat ibadah lingkungan.

Aktivitas perkantoran non-esensial kembali dilakukan dari rumah, kecuali 11 bidang esensial yang boleh tetap berjalan dengan operasional minimal. Bidang tersebut pun akan kembali dievaluasi oleh otoritas terkait. Aktivitas belajar bagi siswa juga tetap dilakukan di rumah.

Seluruh tempat hiburan di Jakarta juga ditutup kembali, termasuk yang dikelola oleh Pemprov DKI, seperti Ragunan, Monas, Ancol, taman kota. Sementara kegiatan langsung di rumah seperti usaha makanan, rumah makan, restoran, cafe, diperbolehkan untuk tetap beroperasi, tetapi tidak diperbolehkan untuk menerima pengunjung makan di lokasi.

Respon Warga


Lantas bagaimana tanggapan warga? Mayoritas warga menyerahkan sepenuhnya kebijakan pengendalian penyebaran covid-19 kepada pemerintah. Namun demikian, warga tetap berharap kebijakan PSBB tidak menghambat warga mencari nafkah.

“Bagi saya ga masalah. Yang terpenting (ojek) online boleh bergerak. Karena kami butuh, kalau ga ngojek, ga makan yang di rumah,” kata Dedi, pengemudi ojek online.

Senada dengan Dedi, Dina salah seorang pemilik warung makan juga berharap masih bisa berjualan meski pemberlakuan PSBB. “Selama kita masih bisa jualan, selama kita masih bisa punya penghasilan, saya dukung apapun kebijakan pemerintah, baik PSBB atau apapun itu. Selama untuk mencegah penyebaran covid meluas lagi,” kata Dina.

Lain halnya Raihana, ia mengaku kesulitan jika PSBB total kembali diberlakukan. Selain ia bakal kesulitan untuk mencari transportasi menuju tempat kerja, biaya operasional harian juga akan meningkat untuk membayar transportasi.

“Harapan saya, transportasi tetap beroperasi sampai malam. Kasihan kalau pulang kerja, bingung mau naik apa.” Kata Raihana. (ito)

(lihat Juga: Waspada hobi bersepeda)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:28
00:58
06:16
01:54
01:38
10:26
Viral