Duka Riau, Kehilangan Dokter Pertama Akibat Terpapar Corona | tvOne

Pekanbaru,- Seorang dokter muda berusia 29 tahun meninggal dunia akibat terpapar covid-19. Peristiwa ini menambah panjang daftar tenaga medis yang meninggal akibat terpapar covid-19. 

Isak tangis keluarga dan rekan mengiringi jenazah dokter Oki Alfian, saat dibawa dari ruang isolasi menuju halaman RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru, Riau, Minggu 13 September 2020. Jenazah Oki dikebumikan dengan menerapkan protokol kesehatan penanganan covid-19.

“Usia beliau masih muda, 29 tahun. Tahun 2019 lalu baru jadi CPNS. Dokter ini pekerja keras dan rajin,” kata Gubernur Riau, Syamsuar, yang turut hadir dalam pelepasan jenazah di pelataran halaman RSUD Arifin Achmad.

Diantara pelayat, hadir pula Kepala dinas kesehatan Riau dan Ketua Ikatan Dokter Indonesia Riau. Gubernur Riau bersama sejumlah pelayat sempat melakukan sholat jenazah di pelataran parkir RSUD Arifin Achmad.

Dokter Oki Alfian adalah dokter pertama yang meninggal dunia akibat covid-19 di provinsi Riau. Sebelumnya seorang perawat juga meninggal dunia saat menangani pasien covid-19 di kota Dumai.

Kematian dokter Oki Alfian menambah panjang daftar tenaga kesehatan yang meninggal dunia akibat terpapar virus corona. Berdasarkan data Ikatan dokter Indonesia (IDI) hingga 7 September lalu, total tenaga kesehatan yang meninggal akibat covid-19 sebanyak 184 orang.

Diantaranya, 105 orang  merupakan dokter umum dan spesialis, 9 orang dokter gigi dan 70 orang perawat. Seluruh dokter yang meninggal dunia dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19.

IDI mencatat jumlah kematian dokter terbanyak berada di provinsi Jawa Timur, kemudian Sumatera Utara dan DKI Jakarta. Kematian tenaga kesehatan indonesia juga termasuk yang tertinggi di dunia.

Prosentase kematian tenaga kesehatan dibanding total kematian akibat covid-19, kini mencapai 2,3 persen. Indonesia berada di peringkat kedua diantara negara negara dengan kasus kematian tenaga kesehatan tertinggi di dunia. (ito)
 

(Lihat Juga: KPU gelar simulasi pilkada serentak 2020 dengan protokol kesehatan)