PANAS!!! Pejabat Korsel Tewas Ditembak Militer Korut | tvOne

Sabtu, 26 September 2020 - 09:50 WIB

Seoul, Korea Selatan – Hubungan antara Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) memanas setelah militer Korut menembak mati seorang pejabat Korsel dan membakar jenazahnya. Kim Jong Un bereaksi atas protes Seoul terhadap insiden yang tersebut.

Pemerintah Korea Utara menyampaikan rasa penyesalan, dengan Kim Jong Un yang mengatakan "maaf", atas penembakan seorang warga Korea Selatan. Mereka mengatakan peristiwa itu merupakan upaya melawan wabah virus corona.

Surat permintaan maaf dikirimkan oleh Departemen Front Persatuan Korea Utara, yang bertugas pada hubungan antarperbatasan kepada Kantor Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, sehari setelah pejabat Korsel menyebut tentara Korut menewaskan seorang warga Korea Selatan sebelum menyiram jenazahnya dengan minyak dan membakarnya.

Surat tersebut datang seiring dengan Moon yang menghadapi tekanan politik yang intens akibat insiden tersebut, bertepatan dengan dorongan untuk memperbaharui kebijakan untuk menjalin hubungan dengan Korea Utara.

Dalam surat tersebut itu juga dikutip pernyataan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang mengatakan dirinya memohon maaf bahwa insiden itu mengecewakan publik Korea Selatan dan seharusnya tidak terjadi. Demikian menurut keterangan penasihat keamanan Moon, Suh Hoon.

Para tentara menghujani lebih dari sepuluh kali tembakan kepada korban yang merupakan seorang pejabat perikanan Korea Selatan, setelah ia tidak membuka identitasnya dan mencoba melarikan diri, kata Suh, mengutip isi surat. Pejabat perikanan itu sebelumnya dilaporkan hilang pada Senin, 21 September 2020., Namun dalam surat itu juga disebutkan bahwa para tentara membakar alat apung yang digunakan korban--sesuai dengan panduan anti virus mereka--bukan tubuh korban sendiri.

"Para prajurit tidak dapat menemukan pelanggar batas wilayah itu dalam pencarian setelah melakukan penembakan, dan membakar alat apung sesuai langkah darurat nasional pencegahan penyakit," kata Suh, merujuk isi surat.

Hubungan Korea Selatan dan Korea Utara menjadi panas setelah pasukan Korut menembak mati seorang pejabat perikanan Korsel yang hilang awal pekan ini, sebelum menyiram tubuhnya dengan minyak dan membakar jasadnya kata militer Korea Selatan pada Kamis (24/9).

Di hadapan media, Jenderal Ahn Young-ho menjelaskan bahwa pejabat perikanan itu hilang saat melakukan patroli air, sekitar enam mil dari garis pengawasan militer yang disengketakan antara kedua negara.

"Militer kami mengutuk keras kekejaman seperti itu, dan sangat menuntut Korea Utara memberikan penjelasan dan menghukum mereka yang bertanggung jawab," kata Jenderal Ahn Young-ho, yang bertanggung jawab atas operasi di Kepala Staf Gabungan, mengatakan dalam sebuah pengarahan.

Korsel masih menyelidiki apa yang membuat korban masuk ke perairan wilayah Korut. Alasan pasti mengapa pria berusia 47 tahun itu ditembak tidak diketahui, tetapi pasukan Korut tampaknya bertindak di bawah perintah anti-virus, kata militer Korsel. (act)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
06:43
06:09
02:32
04:51
03:03
02:36
Viral