Efektifkah Ojol Satgas Covid-19? | Kabar Siang tvOne di Lokasi

Senin, 28 September 2020 - 12:58 WIB

Jakarta,- Kurang lebih sudah hampir sepekan sejak Polda Metro Jaya melibatkan komunitas ojek online dalam Satgas khusus penegak disiplin protokol kesehatan covid-19. Lantas apakah kebijakan tersebut efektif?

Sebanyak 80 komunitas pengemudi ojek online sejatinya diharapkan dapat membantu mendisiplinkan penerapan protokol kesehatan terhadap para pengemudi ojek lainnya di Jabodetabek.

Namun sayangnya sejak ditetapkan sebagai bagian dari tim Satgas penegak disiplin, kinerja para satgas ojol ini justru kurang terlihat. Hanya ada beberapa pengemudi ojol yang justru menjadi relawan bersama Satpol PP mengimbau rekan rekan sesama ojol.

Namun Wakapolres Jakarta Timur, AKBP Steven Tamuntuan mengaku terbantu dengan adanya satga khusus penegak disiplik protokol kesehatan covid-19 yang berasal dari ojol ini.

“Mereka ini pionir di lapangan membantu kami, untuk memberi masukan kepada kami, tempat tempat yang ada kerumuman warga, atau tempat yang tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik,” kata AKBP Steven.

Mesti efektifitasnya diakui, namun di lapangan masih ditemui adanya kerumuman ojol di berbagai sudut ibu kota, yang kurang menerapkan protokol kesehatan.

Pelanggaran protokol kesehatan seperti berkendara tanpa masker juga masih terus diperlihatkan sebagian oknum pengemudi ojek online.

Salah satu ketua komunitas ojoll mengatakan pihaknya terus berusaha semaksimal mungkin membantu kepolisian dalam penerapan protokol kesehatan covid-19. “Kita lihat yang kumpul-kumpul, kita kasih imbauan dan mengingatkan untuk menggunakan masker,” kata Hermansyah.

Ia juga mengatakan, dari lingkup perusahaan penyedia jasa ojek online sudah ada aturan ketat mengenai penerapan protokol kesehatan bagi pengendara ojek online.

Sementara itu, pengamat kebijakan publik Darmaningtyas menilai kebijakan yang melibatkan pengendara ojek online dalam penerapan protokol kesehatan covid-19 sudah tepat.

“Idenya bagus, pelibatan masyarakat dalam penertiban dan peningkatan kepatuhan,” kata Darmaningtyas.

Meski demikian, ia justru menyayangkan bahwa kondisi di lapangan ternyata justru komunitas ojek online ini merupakan salah satu kelompok yang justru kerap membuat kerumuman. “Idenya baik, tapi di lapangannya bertolak belakangan. Mereka di lapangan justru yang tidak tertib. Kalau mereka tidak tertib, gimana mereka mau menertibkan yang lain,” kata dia.

Ia menegaskan, idealnya satgas justru dibuat di tingkat kecamatan dan kelurahan, baik melalui satpol PP ataupun melalui petugas lain dari kelurahan dan kecamatan. “Penegakan hukum dan ketertiban sebaiknya dilakukan oleh aparat pemerintah. Jangan penerapan ketertiban itu dilakukan oleh sesama warga,” kata dia. (ito)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
12:33
02:09
08:03
01:19
03:36
08:48
Viral