Oknum Polisi Ditangkap Atas Keterlibat Dalam Sindikat Penjualan Senapan Serbu | tvOne

Minggu, 25 Oktober 2020 - 10:58 WIB

Jayapura,- Tim gabungan TNI Polri menggagalkan penjualan senjata api jenis senapan serbu di kabupaten Nabire, Papua. Penjualan gelap senjata api ini melibatkan seorang oknum anggota polisi dari satuan Brimob.
Kasus jual beli senjata kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu terbongkar pada kamis (22/10) lalu, setelah oknum polisi itu tiba di kabupaten Nabire. Oknum polisi dari Brimob itu sendiri telah ditahan di Polda Papua. Sjumlah saksi masih dimintai keterangan oleh polisi dalam kasus ini.
Kepala kepolisian daerah papua, Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengatakan tim gabungan berhasil mengagalkan jual-beli senjata api tersebut.
"Tersangka JH ditahan di Markas Brimob Polda Papua di Kotaraja menyusul penangkapannya di Kabupaten Nabire pada Kamis (21/10)," kata Waterpauw.
Selain JH, penyidik polisi juga menangkap dua warga sipil, termasuk mantan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), di Provinsi Sulawesi Selatan, ujarnya.
JH ditangkap di Kabupaten Nabire bersama dengan senapan M16 dan karabin M4. Kedua senapan serbu tersebut kemungkinan besar akan dijual kepada kelompok kriminal bersenjata terkenal di Provinsi Papua, kata Waterpauw.
Kasus perdagangan bersenjata ini terungkap setelah tim gabungan penyidik Polri dan TNI melakukan penyidikan menyeluruh atas maraknya penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata Papua belakangan ini di beberapa daerah.
“Awalnya kami kesulitan mengungkap kasus ini karena kegiatan perdagangan senjata berjalan cukup rapi, dan senjata dilengkapi dengan dokumen resmi dan dipasok oleh angkutan udara,” ujarnya.
Penduduk setempat yang direkrut sebagai kurir dalam aksi kejahatan tersebut mengatakan kepada penyidik gabungan bahwa operasi perdagangan senjata telah dilakukan sebanyak enam kali, katanya seraya menambahkan bahwa kasus perdagangan senjata terbaru ini telah diinformasikan kepada Kapolsek.
Waterpauw mengatakan kasus yang merusak citra lembaga tersebut harus diungkap secara komprehensif karena senjata api yang dijual kepada penjahat bersenjata akan mengancam nyawa warga sipil dan aparat keamanan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, senjata api tersebut dijual kepada kelompok kriminal bersenjata yang beroperasi di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua. Namun, proses penyelidikan tetap dilanjutkan, ujarnya. (ito/ant)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:28
00:58
06:16
01:54
01:38
10:26
Viral