Terang-terangan! Presiden RI Jokowi Kecam Pernyataan Presiden Macron | tvOne

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 17:27 WIB

Jakarta – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyampaikan kecamannya terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menghina umat Islam. Presiden Jokowi menyampaikan pernyataan itu di Istana Merdeka, Sabtu, 31 Oktober 2020. Ada tiga hal yang Presiden sampaikan.

“Yang pertama Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice yang telah memakan korban jiwa,” kata Jokowi.

Presiden menyampaikan hal itu seusai bertemu dengan para tokoh agama di Indonesia yang berasal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) serta Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Agama Fachrul Razi.
“Yang kedua, Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam yang telah melukai umat Islam di seluruh dunia. Yang bisa memecah belah persatuan antarumat beragama di seluruh dunia, di saat dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi Covid-19,” tambahnya.

Jokowi juga menegaskan bahwa terorisme tidak berkaitan dengan apapun.

“Dan kebebasan berekspresi yang mencederai kehormatan, kesucian, serta kesakralan nilai-nilai simbol agama, sama sekali tidak bisa dibenarkan dan harus dihentikan. Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme adalah sebuah kesalahan besar. Terorisme adalah terorisme. Teroris adalah teroris. Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apapun. Terakhir Indonesia mengajak dunia mengedepankan persatuan dan toleransi beragama untuk membangun dunia yang lebih baik,” tutupnya.

Dalam beberapa hari terakhir, pidato Presiden Prancis Emmanuel Macron menuai berbagai kecaman. Macron menyatakan mengizinkan Majalah Charlie Hebdo menerbitkan karikatur Nabi Muhammad. Macron juga mengeluarkan pernyataan yang menghubungkan aksi terorisme dengan agama. Pernyataan itu memicu kemarahan berbagai kelompok masyarakat di belahan dunia. Pernyataan Macron itu sebagai respons atas kematian guru bernama Samuel Paty (47) yang membahas karikatur Nabi Muhammad di Majalah Charlie Hebdo. Paty dibunuh oleh seseorang bernama Abdoullakh Abouyedovich Anzorov saat perjalanan ke Paris, Prancis. (act)

(Lihat juga: AKSI KECAM PRESIDEN PRANCIS, MASSA MENUNTUT PERMINTAAN MAAF MACRON KEPADA UMAT ISLAM)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:28
00:58
06:16
01:54
01:38
10:26
Viral