Rapid Test Pengungsi Gunung Merapi, Sejumlah Warga Reaktif Corona | tvOne

Sabtu, 7 November 2020 - 13:52 WIB

Magelang, Jawa Tengah – Sejumlah pengungsi yang merupakan warga lereng Gunung Merapi jalani rapid test Covid-19 saat tiba di barak pengungsian di Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat, 6 November 2020. Ini dilakukan untuk memutus penularan virus corona di pengungsian pada masa pandemi.

"Karena masih situasi pandemi, semua pengungsi yang masuk di sini dilakukan dengan protokol kesehatan Covid-19, salah satunya dilakukan 'rapid test'," kata Bupati Magelang Zaenal Arifin saat meninjau lokasi pengungsian.

Sebanyak 126 jiwa warga Desa Krinjing, Kecamatan Dukun saat ini mengungsi di Balai Desa Deyangan tersebut.

Zaenal menyampaikan jika dari hasil tes cepat tersebut hasilnya reaktif akan dirujuk menuju rumah sakit. Nantinya akan dilakukan penanganan lebih lanjut.

"Kalau ditemukan reaktif akan langsung dirujuk ke rumah sakit untuk ditindaklanjuti dengan tes usap (swab)," katanya.

Menurut dia hal tersebut perlu dilakukan dengan harapan tidak ditemukan hal-hal yang tidak diinginkan.

"Harapannya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, jangan sampai menular pada pengungsi yang lain," demikian Zaenal Arifin.

Sebagian dari penduduk yang menjalani tes merupakan orang-orang lanjut usia (lansia) sehingga petugas terpaksa menggendong mereka untuk ke posko pemeriksaan.

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang menyebutkan ada 607 pengungsi yang semuanya merupakan kelompok rentan. Yakni lansia, ibu hamil dan menyusui, anak-anak, para difabel, dan orang yang sedang sakit. Mereka tersebar di enam titik pengungsian.

Berdasarkan hasil pemeriksaan uji cepat Covid-19, ada tiga pengungsi dinyatakan reaktif. Mereka langsung dirujuk ke Rumah Sakit Merah Putih untuk menjalani swab test.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi Pemkab Magelang yang telah menyiapkan tempat pengungsian warga kawasan Gunung Merapi dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Ganjar saat mengunjungi lokasi pengungsian di Magelang, Jumat, merasa senang karena tempat pengungsian yang dibuat di gedung pertemuan Desa Deyangan dan Desa Banyurojo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang itu telah dibuat dengan standar protokol kesehatan ketat.

Di tempat pengungsian itu, ruangan luas disekat-sekat menggunakan triplek setinggi sekitar 1,5 meter dan lebar 2 meter persegi. Masing-masing ruang sekat, digunakan oleh pengungsi yang terdiri dari satu keluarga.

Di dua lokasi itu, ratusan warga lerang Merapi sudah mengungsi. Mereka yang mengungsi di Desa Deyangan adalah warga Desa Krinjing Kecamatan Dukun. Kemudian pengungsi di Desa Banyurojo adalah warga Desa Paten Kecamatan Dukun.

Mulai Jumat ini mereka sudah meninggalkan desanya untuk mengungsi. Mereka akan mengungsi sampai kondisi Merapi dinyatakan aman.

"Ini bagus ya, jadi antar keluarga bisa dibatasi. Dengan cara itu, meskipun Merapi aktif dan mereka mengungsi, tapi di posisi pengungsian mereka aman karena protokol kesehatan terjaga. Tadi ketika mereka masuk, semuanya juga dites cepat," kata Ganjar.

Menurut dia penerapan protokol kesehatan di tempat pengungsian sangat penting. Apalagi, banyak pengungsi yang masuk dalam kelompok rentan, karena sudah lanjut usia dan banyak anak-anak.
Ia menyampaikan daerah lain yang masuk zona rawan bencana, supaya segera menyiapkan tempat pengungsian seperti di Magelang ini.

Menurut Ganjar, jika memang tidak bisa pembatasan pakai triplek, maka pembatasan bisa dilakukan dengan cara digambar atau dikotaki pakai kardus.

"Kalau bisa seperti ini, sangat bagus sekali, tapi kalau tidak ya bisa pakai kardus atau digambar. Makanya, saya tadi ke sini, karena ini the best dan sampai sekarang belum ada yang buat seperti ini. Maka kalau ini dijadikan contoh, ini keren dan bisa mengantisipasi di saat pandemi," katanya. (act/ant)

(Lihat juga: GUNUNG MERAPI SIAGA, WARGA DI RADIUS 5 KM LANGSUNG DIEVAKUASI)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:18
01:26
03:14
02:13
03:28
00:58
Viral