Serangan Mortir ISIS di Kabul Renggut Nyawa 8 Orang tvOne

Senin, 23 November 2020 - 12:00 WIB

Kabul, Afghanistan,- Kelompok ISIS mengklaim berada di balik serangan mortir di Kabul, Afghanistan. Disebutkan bahwa kedutaan besar Iran terkena peluru mortar.

Lebih dari 20 peluru mortir ditembakkan ke arah zona hijau Kabul Afghanistan, kawasan yang mencakup istana presiden, kompleks militer, dan kedutaan besar. Sedikitnya satu tembakan mortir menghantam kompleks kedubes Iran.

Serangan mortar ini mengakibatkan kerusakan di gedung utama kedubes. Pihak Kedubes Iran menyatakan tidak ada korban di pihak mereka. Namun di samping itu, serangan mengakibatkan delapan orang tewas dan lebih dari 31 orang terluka.

Kelompok ISIS mengklaim berada di balik serangan tersebut.

Serangan terjadi ketika kesepakatan perdamaian sedang dibicarakan oleh Menlu Amerika Serikat Mike Pompeo dengan sejumlah juru runding Afghanistan, di doha Qatar.

Diketahui, di pekan-pekan terakhir sebelum pergantian pemerintahan dari Trump ke Biden, Menlu Mike Pompeo gencar mempromosikan strategi timur tengah yang menuding Iran sebagai ancaman utama di kawasan timur tengah. Strategi tersebut dibahas Pompeo dalam kunjungan ke tujuh negara, termasuk Arab Saudi.

Di Arab Saudi, selain membicarakan kerja sama keamanan bilateral dan kemitraan ekonomi dengan Arab Saudi, Pompeo juga membicarakan isu-isu berkaitan dengan pengaruh Iran. Pompeo mendesak kampanye tekanan maksimum untuk menghambat kemampuan Iran dalam mendukung milisi di Irak, Lebanon dan Suriah.

Arab Saudi adalah negara ketujuh yang disinggahi Pompeo dalam tur nya, setelah Qatar, Uni Emirat Arab, Israel, Georgia, Turki dan Prancis.

Di israel dan palestina, Pompeo meninjau dataran tinggi Golan dan permukiman Israel di tepi barat Palestina. Diplomat utama amerika serikat ini menunjukkan solidaritas bagi Israel meskipun memicu protes dari Palestina.

Selain melakukan kunjungan kenegaraan oleh Menlu Pompeo, Amerika Serikat juga terpantau mengerahkan pembom B-52 ke arah kawasan timur tengah. Armada udara berkapasitas nuklir ini dikerahkan ketika Menlu Pompeo sedang berkunjung ke sana.

Perangkat armada udara ini berangkat dari landasan udara Minot, North Dakota. Perangkat militer AS ini pernah berbasis di pangkalan udara Al Udeid, Qatar. Sementara itu di Qatar, Menlu Pompeo membicarakan kesepatan damai antara Taliban dan pemerintah Afghanistan.

Kunjungan pompeo juga berlangsung di tengah ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran. (ito)

(Lihat Juga: Sengketa perbatasan, kelompok Hamas luncurkan roket ke Israel)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:36
08:00
01:49
09:04
01:41
02:02
Viral