Tenda Pengantin Diterjang Amukan Angin Ribut, Warga Berhamburan

Selasa, 24 November 2020 - 09:42 WIB

Surabaya, Jawa Timur – Sebuah video amatir yang memperlihatkan angin ribut memorakporandakan tenda pengantin di Surabaya, Jawa Timur, viral di media sosial. Dalam rekaman terlihat warga panik melihat angin kencang menerjang dan menerbangkan tenda hajatan. Mereka berhamburan menyelamatkan diri.

Pasangan pengantin dan para tamu berusaha menjauh sambil terus berteriak dan berdoa. Mereka khawatir terkena angin puting beliung dan tertimpa tenda. Fenomena alam ini terjadi saat rombongan pengantin baru tiba di lokasi pesta. Beruntung tidak ada korban akibat kejadian ini.

Tidak jelas di mana dan kapan video ini diabadikan, tetapi pada Senin, 23 November 2020, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat di Jatim untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang bisa memicu bencana hidrometeorologi jelang puncak musim hujan yang kemungkinan berlangsung pada Desember 2020 hingga Maret 2021.

"Tetap waspada dan siap siaga terhadap ancaman bencana hidrometeorologi akibat fenomena La Nina, mulai dari banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung yang bisa terjadi kapan saja," ujarnya di Surabaya.

Menurut Khofifah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) rutin mengeluarkan peringatan dini. Gubernur Jatim mengingatkan peringatan dini itu hendaknya menjadi alarm bagi masyarakat untuk siaga dan waspada.

"Terutama bagi yang bertempat tinggal di wilayah-wilayah yang rawan bencana. Pastikan mitigasi bencananya maksimal," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Mantan Menteri Sosial ini menyebut terdapat 22 daerah di Jatim yang rawan terjadi bencana hidrometeorologi.

Kawasan rawan banjir umumnya didominasi akibat luapan sungai di sekitarnya. Seperti Sungai Bengawan Solo yang luapannya bisa membanjiri wilayah Bojonegoro, Magetan, Madiun, Lamongan, Gresik, Ngawi, dan Tuban.

Kemudian potensi banjir akibat luapan Sungai Berantas, yakni Malang Raya, Kediri, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, Probolinggo, Surabaya, Bondowoso, Lumajang, Banyuwangi, dan Jember.

Sedangkan di Pasuruan, banjir berpotensi diakibatkan oleh luapan sungai Welang, lalu di Madura beberapa daerah biasa terdampak luapan Sungai Kemuning.

Berikutnya, bencana hidrometeorologi perlu diwaspadai adalah longsor. Wilayah yang perlu waspada antara lain Jombang, Ponorogo, Kediri, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Malang, Batu, dan Pacitan.

Khofifah menjelaskan, Jatim menjadi salah satu provinsi yang secara geografis dan geologis memiliki kerentanan terhadap bencana, baik alam maupun non-alam.

Maka dari itu, lanjut dia, penanganan bencana harus dilakukan dengan bersinergi dan kolaborasi antarlini, mulai pemerintah provinsi, kota, kabupaten, kampus, swasta, media serta masyarakat.

"Prinsipnya pendekatan pentaheliks disinergikan dan diperkuat untuk mengantisipasi bencana, dan dampak terhadap risiko bencana dapat diminimalisasi," katanya.

(Lihat juga: HUJAN DERAS DISERTAI ANGIN TERJANG CILACAP YANG MENGAKIBATKAN SATU SEKOLAH ROBOH)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:49
01:46
04:06
01:58
01:04
09:13
Viral