Puluhan Rumah Warga di Dompu Porak Poranda di Libas Angin Puting Beliung | tvOne

Selasa, 24 November 2020 - 14:18 WIB

Dompu,- Hujan lebat disertai puting beliung merusak puluhan rumah di kecamatan Manggelewa, kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Selain menerbangkan tembok dan atap rumah, empat warga mengalami luka akibat terkena reruntuhan.

Ada sekitar 45 rumah warga yang rusak, dimana 25 diantaranya mengalami rusak berat, delapan rumah rusak sedang, dan 12 rumah rusak ringan. Kerusakan rumah diakibatkan angin puting beliung menerjang wilayah itu pada Minggu (22/11) sore waktu setempat.

Setelah hujan reda warga mulai  mengumpulkan barang-barang mereka yang masih tersisa. Warga berharap pemerintah dapat memeberikan bantuan untuk rumah mereka yang rusak akibat terpaan angin puting beliung.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan bahwa wilayah terdampak berada di Desa Lanci Jaya, Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu, NTB.

Menyikapi dampak fenomena cuaca esktrem tersebut, BPBD NTB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga dalam sepekan ini. Berdasarkan analisis cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan potensi cuaca ekstrem  pada 21 – 27 November 2020 di beberapa wilayah Indonesia, termasuk NTB.

Potensi cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai yakni curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang. Melihat analisis InaRISK, Provinsi NTB termasuk wilayah dengan tingkat risiko sedang hingga tinggi untuk bahaya banjir. Sebanyak 10 kabupaten berada pada tingkat risiko tersebut. Sebanyak 1.383.145 jiwa pada sejumlah kabupaten tersebut berpotensi terpapar risiko bahaya banjir. 

Tak hanya di NTB, BMKG juga memantau adanya dinamika atmosfer yang tidak stabil sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sejumlah wilayah di Indonesia yang berpotensi cuaca ekstrem beberapa hari ke depan.

Kondisi tersebut diperkuat oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Rossby Ekuatorial di wilayah Indonesia dalam periode sepekan ke depan.

Sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Hindia barat Bengkulu dan di Laut Jawa selatan Kalimantan yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di perairan utara Aceh, mulai dari Sumatera Utara hingga perairan barat Bengkulu, di Selat Karimata bagian utara, Papua bagian barat hingga Maluku bagian selatan, serta dari Kalimantan Tengah hingga Selat Karimata bagian selatan.

Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut. (ito)

(Lihat Juga: Mengangkut ratusan kontainer, kapal rute Singapura-Jakarta kandas di perairan Batam)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:10
05:46
01:09
15:57
07:09
02:26
Viral