Kapal Terbalik Akibat Cuaca Buruk di Mentawai, 2 Nelayan Berhasil Diselamatkan | tvOne

Kamis, 26 November 2020 - 13:49 WIB

Mentawai,- Sebuah kapal nelayan terbalik setelah di hantam gelombang di kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (25/11). Dua orang nelayan berhasil diselamatkan oleh tim SAR.

Kepala Kantor SAR Mentawai, Akmal mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi sekitar pukul 11.16 WIB, bahwa ada kapal nelayan dihantam gelombang di Batu Tongga Perairan Tuapejat, Kecamatan Sipora Utara, Kepulauan Mentawai.

"Kapal tersebut berpenumpang dua orang bernama Jasman (30) dan Aris (25)," kata Akmal.

Akmal menambahkan, dua nelayan tersebut sedang melaut untuk mencari ikan dengan menggunakan perahu mesin 15 PK.

"Perahu itu dihantam gelombang sekitar pukul 10.15 WIB dan kami mendapatkan laporan sekitar pukul 11.16 WIB," kata Akmal.

Pihaknya langsung turun untuk melakukan operasi penyelamatan terhadap dua orang nelayan tersebut. "Tim gabungan melakukan pencarian ke lokasi menggunakan RIB 02 Mentawai, dan berhasil menemukan korban," kata dia.

Pihaknya pun langsung melakukan evakuasi terhadap korban, dan selamat. Selanjutnya korban dibawa ke Dermaga Tuapejat dan diserahkan ke keluarga masing-masing.

Ia menjelaskan, dalam operasi penyelamatan nelayan tersebut dibantu pihak Polri, TNI, Pol PP, dan masyarakat.

Akmal mengimbau kepada para nelayan agar tidak memaksakan untuk melaut ketika cuaca buruk. “Masyarakat diimbau berhati-hati saat pergi melaut. Apabila cuaca buruk sebaiknya tidak melaut dulu," dia.

Diketahui, dalam sepekan ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi terjadinya hujan lebat, petir disertai angina kencang sebagai akibat adanya sirkulasi siklonik di sejumlah wilayah.

Sirkulasi siklonik dipekirakan terjadi di perairan barat Aceh, Kepulauan Riau, perairan Utara Aceh, Laut Natuna dan perairan barat Sumatera Barat.

Sirkulasi siklonik lainnya juga terpantau di perairan Utara Pulau Kalimantan dan di perairan Utara Maluku Utara yang membentuk konvergensi memanjang di perairan utara Pulau Kalimantan, di Kalimantan Barat bagian utara, dari Kalimantan Timur hingga Sulawesi Tengah dan di Laut Sulawesi.

Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut. (ito)

(Lihat Juga: Miris, 10 orang perkosa bocah SMP di Tasikmalaya, 2 pelaku sudah berusia lanjut)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
12:33
02:09
08:03
01:19
03:36
08:48
Viral