Cegah Klaster Baru, Rumah Tahanan di Jambi Disemprot Disinfektan | tvOne
Tanjung Jabung Barat - untuk mencegah timbulnya klaster baru penyebaran corona, Satgas Covid-19 Tanjung Jabung, Jambi menerapkan protokol terhadap warga binaan di rumah tahanan.
Penerapan protokol kesehatan itu diantaranya dengan melakukan penyemprotan disinfektan di rumah tahanan, mewajibkan sering tahanan mencuci tangan serta pemeriksaan suhu tubuh para tahanan. Dengan menerapkan protokol kesehatan, diharapkan penyebaran covid-19 dapat dicegah.
“Pada saat ini kondisinya overload dari kapasitas maksimum, ada 63 tahanan yang berada di rutan ini dari kapasitas maksimalnya 45, ini rawan covid,”kata Wadan Satgas Covid-19 Tanjung Jabung Barat, AKBP Guntur Saputro.
Sebelumnya, Bupati Tanjung jabung Barat yang juga ketua gugus tugas penanggulangan covid 19 Tanjabbar, Safrial meminta masyarakat selalu waspada terhadap penyebaran covid-19. Pihaknya bersama TNI, Polri, Satpol PP serta BPBD terus mengupayakan penegakan protokol kesehatan.
Dalam arahannya, Bupati tekankan masyarakat dan semua pihak, agar selalu menerapkan protokol kesehatan. Tentunya dalam rangka menekan penyebaran covid 19.
Ia juga mengingatkan bahwa seluruh kegiatan yang ada di Tanjabbar harus mematuhi protokol kesehatan, termasuk resepsi pernikahan atau kegiatan lainnya. Begitu juga di tempat hiburan atau tempat perbelanjaan.
“Kalau ada kegiatan-kegiatan yang melanggar, kita sepakati akan di bubarkan. Ini semata-mata karena kita peduli dengan masyarakat,” tegas Safrial beberapa waktu lalu.
Kata Bupati, saat ini Pemkab juga telah mengambil langkah-langkah dalam menekan penyebaran covid 19. Termasuk juga di kantor-kantor pemerintahan, akan ada pengawasan yang ketat seperti cuci tangan. Periksa suhu tubuh dan lain sebagainya, sesuai dengan protokol kesehatan.
Disamping itu Ia pun mengajak semua pihak turut mengedukasi masyarakat terkait penerapan dan pelaksanaan protokol kesehatan. Karena menurutnya masyarakat mempunyai peran yang besar dalam mencegah penularan covid-19. (ito)
(Lihat Juga: Pernyataan PGI terhadap pembantaian satu keluarga di Sigi)