Panik! Gunung Ile Lewotolok Erupsi Warga Lari Ketakutan | tvOne

Senin, 30 November 2020 - 09:47 WIB

Lembata - Gunung Ili Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur erupsi pada minggu pagi waktu setempat. Warga lereng gunung segera mengungsi seiring hujan abu bahkan kerikil.

Gunung Ili Lewotolok di Lembata, NTT erupsi minggu pagi waktu setempat. Warga lereng gunung Ili Lewotolok, atau yang juga dikenal dengan gunung Ile Ape, panik ketika gunung tersebut erupsi sekitar pukul 9.45 waktu indonesia tengah.

Gunung setinggi 5.423 meter di atas permukaan laut ini meletus dengan mengeluarkan kolom abu tebal setinggi 4.000 meter dari puncak. Sebelumnya pada 27 November, Lewotolok mulai erupsi dengan kolom abu 500 meter di atas puncak. Tingkat aktivitas gunung pada level waspada dan zona bahaya ditetapkan dalam radius dua kilometer dari puncak.

“Kegiatan ini mulai dari siang, setelah erupsi gunung, unsur TNI, Polri, BPBD dan instansi lainnya berusaha untuk mengevakuasi warga dari sekitar lereng gunung. Saat ini sudah ada sekitar 21 warga desa yang diungsikan,” Kata Kepala BPBD Lembata, Kanisius Making.

Setidaknya warga di tiga desa dalam dua kecamatan telah diungsikan ke kota Lewoleba yang merupakan ibu kota kabupaten Lembata. Hingga sore kemarin, Lewotolok sudah tujuh kali erupsi.

Setelah melakukan evakuasi, petugas TNI dan Polri bersama BPBD telah membangun sejumlah tenda pengungsian di delapan titik lokasi. Data pos pemantau gunung ile lewotolok, dalam sehari telah terjadi tujuh erupsi. Kondisi ini mengubah status gunung  ili lewotolok dari level waspada naik menjadi level siaga III.

Terpantau hingga Minggu malam, masih terlihat semburan lava pijar dari gunung ili Lewotolok. Sedangkan ribuan warga dari 21 desa yang mengungsi kini membutuhkan bantuan logistik berupa makanan dan minuman.

Kepala desa Waimatan, Onesius Bete Kelen mengatakan bantuan logistik dibutuhkan karena saat mengungsi warga hanya membawa pakaian seadanya, sementara logistic pangan dan pakaian ditinggalkan di rumah.

Diketahui, sejarah letusan Gunung Lewotolok tercatat sejak tahun 1660 kemudian tahun 1819, dan 1849. Selanjutnya pada tahun 1939 dan 1951 terjadi kenaikan aktivitas vulkanik Gunung Lewotolok. Letusan Gunung Lewotolok yaitu berupa lontaran lava pijar, abu, awan panas dan embusan gas beracun. Gunung api ini sempat mengalami masa krisis gempa pada Januari 2012. (ito)

(Lihat Juga: Gali lubang tutup lubang, 7 emak emak gelapkan belasan mobil rental)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:16
09:06
09:00
01:35
02:53
03:01
Viral