Kondisi Terkini Merapi, Masyarakat Dihimbau Waspada | tvOne

Rabu, 6 Januari 2021 - 10:59 WIB

Yogyakarta - Guguran lava pijar di Gunung Merapi kembali terjadi Selasa (5/1) petang. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava pijar ini terekam kamera pengawas milik Badan Geologi di Sleman. Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Selasa, menjelaskan guguran lava pijar tersebut terjadi pada pukul 18.47 WIB. "Guguran yang terjadi jarak luncurnya masih relatif pendek sehingga belum terlihat pasti arah luncurannya," kata dia.

Namun demikian, kata Hanik, secara umum guguran lava pijar itu terjadi di sisi barat daya dengan posisi alur sungai Boyong, Bebeng, Krasak, dan Lamat.

Ia mengatakan guguran tercatat di jaringan seismik Gunung Merapi dengan amplitudo 3 mm dan durasi 32 detik.

BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.

BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Fase Erupsi 2021

Hanik juga menyatakan Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mulai memasuki fase erupsi 2021. "Bisa dikatakan Gunung Merapi sudah memasuki fase erupsi tahun 2021," kata Hanik.

"Namun ini baru awal indikasi, proses ekstrusi magma (keluarnya magma ke permukaan) masih akan terjadi berdasarkan data seismik dan deformasi yang masih tinggi," kata dia.

Tingkat aktivitas vulkanik yang masih tinggi disertai dengan munculnya guguran lava pijar dan titik api diam pada Senin (4/1) malam, menurut dia, menjadi indikasi awal Gunung Merapi memasuki fase erupsi.

"Kemarin tanggal 4 Januari menjelang malam ada fenomena lava pijar kemudian kita telusuri terus kita pastikan apakah benar-benar lava pijar atau tidak dan kita sudah bisa memastikan bahwa itu lava pijar dan api diam," kata dia.

Berkaitan dengan hal tersebut, Hanik menyimpulkan lava pijar telah muncul di dasar Lava 1997. "Jadi magma sudah muncul di permukaan," kata dia.

Pendaran sinar di Gunung Merapi pada dasarnya sudah teramati melalui CCTV pada 31 Desember 2020 pukul 21.08 WIB. Hal ini, merupakan indikasi awal bakal munculnya api diam dan lava pijar.

Selain ditandai kemunculan lava pijar dan api diam, menurut dia, indikasi memasuki erupsi ditunjukkan dengan keberadaan gundukan di puncak Gunung Merapi yang diduga merupakan material baru. "Ini harus terus kita perhatikan. Kalau ini (gundukan) berkembang maka ini adalah kubah lava baru," ujar Hanik.

Kemudian terdapat pengangkatan atau pengembangungan di area puncak Merapi terpantau dari satelit yang mengakibatkan sebagian material di puncak mengalami longsor ke arah barat daya.

Meski berdasarkan data pemantauan sampai saat ini erupsi diperkirakan tidak akan sebesar erupsi tahun 2010, menurut dia, kemungkinan terjadinya erupsi yang bersifat eksplosif masih ada. (ito)

(Lihat Juga: Dua teroris ditembak mati karena melawan saat ditangkap)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:07
10:35
15:44
01:26
01:56
06:26
Viral