China Dikabarkan Berseteru Dengan Tiga Negara Sekaligus | tvOne

Kamis, 7 Januari 2021 - 00:55 WIB

 

Presiden China Xi Jinping menyatakan agar tentara pembebasan rakyat atau PLE untuk siap berperang kapan saja tanpa rasa takut akan kematian. Pasukan militer China diharapkan meningkatkan pelatihan pertempuran nyata untuk mempersiapkan pertempuran kapan pun dibutuhkan.

Dalam perintah pertamanya dalam komisi militer pusat pada awal 2021 ini, Xi Jinping menyatakan bahwa seluruh tim harus diberikan pelatihan penguatan militer dalam kondisi pertempuran nyata dan kondisi untuk menang.

PLA sebagai kekuatan militer partai komunis China harus dengan siap melaksanakan perintah tersebut. Presiden Xi Jinping juga meminta PLA untuk terus mengikuti perkembangan tekhnologi terbaru dan pengetahuan tentang militer. Meski tidak menyebut negara mana yang dianggap musuh dengan China, namun sejauh ini hubungan negara komunis ini dengan Taiwan, India dan Amerika Serikat tidak berjalan dengan baik.

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan Kongres Rakyat Nasional (NPC), Jumat (22/5/2020), anggaran militer China naik sebesar 6,6% di 2020. Kenaikan anggaran militer ini merupakan terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. China menetapkan anggaran sebesar 1.268 triliun (US$ 178 miliar atau sekitar Rp 2632 triliun). Sementara Amerika sebesar US$ 738 miliar.

Pengumuman ini muncul ketika hubungan China dan AS tegang. Keduanya berseteru soal pandemi corona dan juga perselisihan teritorial dengan India, Jepang dan Vietnam di Laut China Selatan. Dalam beberapa tahun terakhir ini, negara Komunis tersebut terus menggenjot anggaran militer untuk memodernisasi Tentara Pembebasan Rakyat (PLA). Tujuannya menjadi kekuatan kelas dunia, yang menyaingi AS dan barat.

Buntut kenaikan anggaran militer China, tak tanggung-tanggung China meluncurkan dua kapal induk buatan sendiri. Tak berhenti disitu, untuk memperkuat kekuatan perangnya, China juga membuat rudal balistik antarbenua pertama dengan daya jangkau hingga ke AS. Selain itu, untuk memperkuat kekuatan militernya, China juga membuat pangkalan militer pertama di Djibouti di Afrika pada tahun 2017. Beijing juga membuat rudal penghancur untuk memperkuat militernya.

Sementara persiteruan dengan  India, China memiliki pengalaman pahit di Lembah Galwan. Peperangan yang terjadi di lebang tersebut menyebabkan sejumlah militer china tewas. Baku tembak terjadi ketika sejumlah besar Angkatan Darat Cina melanggar ke pihak India. (mii)

Lihat Juga: Telepon Jokowi, Presiden Cina Xi Jinping Siap Bantu Indonesia | tvOne

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
09:22
02:07
02:34
04:41
02:33
02:15
Viral