Cuaca Buruk, Pencarian Sriwijaya Air SJ-182 Hari Ini Ditunda | tvOne

Rabu, 13 Januari 2021 - 14:47 WIB

Jakarta - Basarnas menunda pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada siang ini, Rabu (13/01/21). Cuaca buruk menjadi penyebab utama penundaan ini.

Badan SAR Nasional atau Basarnas mengungkapkan faktor cuaca tidak mendukung operasi pencarian dan pertolongan, khususnya operasi penyelaman terhadap pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Pada Rabu (13/1) sejak pagi tadi kami memantau terus dan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca di lokasi tidak mendukung untuk dilaksanakannya operasi pencarian dan pertolongan dalam hal ini adalah penyelaman," ujar Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Bambang Suryo Aji di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, dengan demikian diinformasikan bahwa sejak pagi sampai dengan saat ini dikarenakan cuaca belum kondusif, operasi yang khususnya difokuskan di bawah permukaan laut masih belum bisa dilaksanakan.

"Mengingat kondisi dan keamanan bagi faktor keselamatan para penyelam," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, para tim penyelam tetap bersiaga di atas perahu karet masing-masing, menunggu sampai dengan cuaca kondusif kembali.

"Sejak pagi hingga saat ini cuaca masih belum bisa mendukung, sehingga operasi SAR untuk sementara kami tunda dulu menunggu sampai dengan cuaca kembali kondusif dan mendukung operasi penyelaman," kata Bambang Suryo Aji.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan kondisi cuaca dengan kecepatan angin dan gelombang tinggi pada hari kelima atau Rabu (13/1) dapat mengganggu proses pencarian dan evakuasi pesawat Sriwijaya SJ182.

"Pada jam 7.00 WIB kecepatan angin mencapai 20 knot, artinya dengan kecepatan angin yang cukup tinggi tersebut membuat gelombang laut pun cukup tinggi. Dengan demikian dapat mengganggu rencana evakuasi dan pencarian," ujar Koordinator Lapangan (Korlap) Posko BMKG Jakarta International Container Terminal (JICT) Sugarin di Jakarta, Rabu.

Menurut Sugarin, pihaknya memprediksikan tinggi gelombang antara 0.5 sampai dengan 2 meter lebih.

"Gelombang setinggi 2 meter lebih tentunya sudah sangat mengganggu evakuasi korban, mengingat kapal penolong sulit untuk bermanuver," katanya.

Kendati demikian Sugarin memperkirakan kondisi cuaca yang kurang kondusif tersebut tidak akan berlangsung lama.

Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC SJ 182 yang menerbangi rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu (9/1) jatuh di wilayah perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Pesawat Boeing 737-500 yang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada Sabtu (9/1) pukul 14.36 WIB itu menurut data manifes membawa 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru. (mii)

Lihat Juga: Tim SAR Masih Cari Bagian Lain Black Box Sriwijaya SJ-182 | tvOne

 

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:09
02:29
02:19
01:59
04:18
05:50
Viral