Saluran Air Bersih Warga Merapi Rusak akibat Diterjang Banjir Lahar | tvOne

Rabu, 13 Januari 2021 - 14:38 WIB

Yogyakarta  - Saluran air bersih milik warga Lereng Merapi rusak usai diterjang banjir lahar hujan Gunung Merapi. Akibatnya, tiga desa terdekat dengan Gunung Merapi terganggu.

Banjir lahar dingin yang terjadi akibat hujan deras yang terus mengguyur puncak merapi dalam beberapa hari terakhir. Salah satunya terjadi di hulu sungai turgopurwo binangun, pakem sleman yang berjarak sekitar lima kilometer dari puncak gunung.

Banjir lahar hujan mengakibatkan putusnya saluran air minum bagi warga merapi, akibatnya suplai air untuk tiga desa yakni Purwobinangun, Argobinangun dan jilikerto terganggu. Hingga kini pipa saluran air yang rusak belum dapat diperbaiki karena masih ada potensi banjir lahar hujan.

Menurut salah seorang warga merapi, terputusnya saluran air minum, membuat kebutuhan air minum warga merapi hingga saat ini mati.

“Karena curah hujan terlalu tinggi akibatnya membawa sejumlah material yang membuat pipa empat jaringan terputus semua dan kebutuhan air warga hingga saat ini yang jelas mati.” Jelas Musdiyantoro

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan tiga kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 400-500 meter pada Rabu.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan tertulis di Yogyakarta menjelaskan guguran lava pijar yang teramati pada periode pengamatan Rabu pukul 00.00-06.00 WIB itu meluncur ke arah hulu Kali Krasak.

"Teramati guguran lava pijar 3 kali dengan jarak luncur 400-500 meter ke hulu Kali Krasak," kata dia.

Selama pengamatan itu, BPPTKG juga mencatat munculnya guguran material dengan jarak luncur 400-500 meter mengarah ke barat daya.

BPPTKG juga mencatat 46 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-25 mm selama 15.8-117.9 detik, dua kali gempa embusan dengan amplitudo 5-10 mm selama 15.8-25.7 detik, 8 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-8 mm selama 6.2-8 detik, dan tiga kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitido 38-75 mm selama 12.2-26.9 detik. Berdasarkan pengamatan visual, asap kawah tidak teramati keluar dari puncak kawah. (mii)

 

Lihat Juga: Gunung Merapi Kembali Erupsi, Terjadi 10 Kali Guguran Lava Pijar | tvOne

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:40
09:45
02:10
01:38
07:50
02:40
Viral