Pasca Diguncang Gempa, Empat Desa di Majene Masih Terisolasi | tvOne

Rabu, 20 Januari 2021 - 09:27 WIB

Majene, Sulawesi Barat - Empat desa di Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) hingga Selasa kemarin (19/01/2021) dilaporkan masih terisolasi dan belum tersentuh bantuan logistik pasca gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 di wilayah tersebut.

Jalan penghubung kecamatan dengan Ibukota Kabupaten Majene masih tertimbun longsor. Diketahui terdapat satu titik longsor yang memutus jalan penghubung antara empat desa di Kecamatan Ulumanda dengan Ibukota Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Relawan dari Fakultas Teknologi Universitas Muslim Indonesia Makassar harus menggunakan eskavator untuk melewati longsoran agar bisa masuk ke beberapa desa untuk memberikan bantuan. Jika melewati jalur darat, petugas tim SAR maupun relawan baru mampu menembus dua desa.

Enam hari pasca gempa beruntun yang mengguncang Majene, Sulawesi Barat ada empat desa di Kecamatan Ulumanda yang hingga saat ini masih terisolir. Hal itu disebabkan oleh material longsor yang menutup jalan penghubung.

“Keempat desa tersebut yang tidak bisa dijangkau lewat jalur darat adalah Desa Boteng, Desa Pangale, Desa Ulumanda, dan Desa Panjalu,” ungkap Rasman Abdul Rahman yang melaporkan langsung dari Majene, Sulawesi Barat.

Diperkirakan ada 40 ribu lebih warga yang tinggal di empat desa ini dan hingga saat ini belum diketahui nasibnya karena terputusnya akses komunikasi di desa tersebut. “Ada dua alat berat hingga eskavator hingga saat ini masih berusaha membersihkan beberapa titik longsor yang menutup akses jalan menuju desa tersebut,” ujarnya lebih lanjut.

Namun, karena banyaknya titik longsor dan material yang menutup jalan sehingga menjadi kendala utama dalam proses pembersihan jalan. Warga setempat pun berharap agar tim SAR gabungan dapat menyalurkan logistik berupa bahan makanan terhadap ribuan warga yang masih terisolasi melalui jalur udara.

Hari ini (20/01/2021) tim SAR rencananya akan menyalurkan logistik dengan menggunakan helikopter dari Basarnas. Terkait dengan ribuan pengungsi yang saat ini masih tersebar disejumlah titik di Kabupaten Majene, beberapa dari mereka sudah mulai terserang penyakit.

“Seperti di Kabupaten Majene yang kita dapat dari posko setempat tidak kurang dari 70 pengungsi yang terdiri dari anak-anak dan orang dewasa mulai terserang penyakit, seperti ISPA, gatal-gatal, dan demam,” jelas Rasman.

Selain itu, buruknya sanitasi dan tidak adanya MCK di titik-titik pengungsian mengakibatkan warga sangat rentan terserang penyakit. Tak banyaknya tenda di titik pengungsian mengakibatkan warga harus berdesak-desakan. Dalam satu tenda dapat dihuni antara 20-30 orang dan hal tersebut tentu saja tidak sehat bahkan bisa menjadi klaster baru penularan COVID-19. (adh)
 

Lihat juga: Sudah Tak Terbendung Lagi! Warga Di Mamuju Rebutan Bantuan Logistik

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:36
08:00
01:49
09:04
01:41
02:02
Viral