SIMAK! Uji Kelayakan Dan Kepatutan Calon Kapolri, Perkenalkan Transformasi Polri Baru | tvOne

Rabu, 20 Januari 2021 - 11:42 WIB

Jakarta – Komisi III DPR menggelar uji kelayakan dan kepatutan Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo. Ia merupakan calon tunggal yang diajukan oleh Presiden Joko Widodo.

Dalam acar itu, Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menyampaikan delapan komitmen yang akan dijalankannya apabila dirinya menjadi Kapolri, salah satunya menjadikan Polri sebagai institusi yang "Presisi".

"Pertama, menjadikan Polri sebagai institusi yang prediktif, responsibilitas, transparan dan berkeadilan atau Presisi," kata Listyo di Ruang Rapat Komisi III DPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Kedua menurut dia, menjamin keamanan untuk mendukung program pembangunan nasional; dan ketiga, menjaga soliditas internal Kepolisian. Komitmen keempat menurut Listyo, meningkatkan sinergitas dan soliditas TNI-Polri.

"Dan bekerja sama dengan Aparat Penegak Hukum (APH) dan kementerian/lembaga lain-lain untuk mendukung dan mengawal program pemerintah," ujarnya.

Dia menjelaskan, komitmen kelima adalah mendukung terciptanya inovasi dan kreatifitas yang mendorong kemajuan ekonomi Indonesia. Listyo menjelaskan, komitmen keenam adalah menampilkan kepemimpinan yang melayani dan menjadi teladan.

"Ketujuh, mengedepankan pencegahan permasalahan keadilan dengan mengedepankan keadilan restoratif atau 'restoratif justice' dan menyelesaikan masalah atau 'problem solving'. Lalu setia kepada NKRI, dan senantiasa merawat kebhinekaan," ujarnya.

Tegas dan Humanis

Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit juga menegaskan bahwa penegakan hukum yang dilakukan Polri harus tegas namun humanis sehingga tidak boleh lagi ada adigium hukum tajam ke bawah tetapi tumpul ke atas.

"Penegakan hukum harus tegas namun humanis. Kepemimpinan saya nanti jadi fokus utamanya mampu menghadirkan wajah Polri yang berikan masyarakat penegakan hukum yang berbasis keadilan, menghormati HAM dan mengawal demokrasi," kata Listyo.

Dia menjelaskan penegakan hukum yang humanis seperti jangan sampai ada lagi seperti kasus nenek Minah yang mengambil kakao untuk bisa bertahan hidup, namun diproses hukum dan di penjara.

Menurut dia, Polri ke depan tidak perlu memaksakan suatu kasus diproses hukum secara tuntas hingga divonis hukum karena harus dilihat kasus-nya secara arif dan bijaksana. "Ini harus dilihat dengan arif dan bijaksana karena tentang rasa keadilan, kalau perlu buat pola yang baik, pertemukan masing-masing pihak," ujarnya.

Hubungan Polri dan KPK

Pada kesempatan ini, Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo juga berkomitmen untuk mempertahankan hubungan baik yang sudah terjalin antara Polri dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) khususnya dalam koordinasi pemberantasan dan pencegahan tindak pidana korupsi.

"Sampai saat ini hubungan Polri dengan KPK sangat baik. Personel senior Polri selalu diberikan kesempatan untuk mengisi dan memperkuat posisi di KPK seperti jajaran penyidik dan kegiatan koordinasi," kata Listyo.

Listyo menjelaskan, terkait kegiatan penyidikan kasus dugaan korupsi, Polri tidak menutup diri untuk bekerja sama dengan KPK untuk ikut gabung dalam melaksanakan proses penyidikan kasus-kasus tertentu.

Hal itu menurut dia menunjukkan bahwa Polri terbuka melakukan investasi bersama atau "joint investigation" dalam penyidikan kasus dugaan korupsi bersama KPK. "Bila perlu wewenang supervisi karena memang manakala pekerjaan mangkrak, maka supervisi KPK memberikan kewenangan mengambil alih atau mengingatkan kepada kami mengapa sebuah kasus berhenti," ujarnya.

Pernyataan Listyo tersebut disampaikan terkait pernyataan anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman yang menanyakan terkait komitmen Listyo ketika menjadi Kapolri dalam mendukung KPK dalam pemberantasan korupsi.

Sebelum menjalani uji kelayakan dan kepatutan di komisi III DPR, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis mengantarkan calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo ke Gedung DPR. Menurut Idham apa yang dilakukannya memberikan contoh bahwa pergantian Kapolri merupakan keniscayaan dan Polri melakukan regenerasi secara baik.

"Ini saya lakukan untuk memberikan pelajaran kepada generasi Polri bahwa pergantian adalah suatu keniscayaan, memberikan gambaran bahwa di institusi Polri, regenerasi berjalan baik dan mulus," kata Idham di Kompleks Parlemen. (ito)

(Lihat Juga: Bupati Bogor Ade Yasin meninjau langsung kondisi pengungsi banjir bandang di Puncak)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:06
02:40
02:12
02:15
01:24
01:49
Viral