Tim DVI Berhasil Identifikasi 40 Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ-182 | tvOne

Rabu, 20 Januari 2021 - 13:53 WIB

Jakarta – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusat Kedokteran dan Kesehatan Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta hingga Rabu pagi berhasil mengidentifikasi enam jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ-182. Dengan demikian sampai saat ini telah berhasil mengidentifikasi 40 jenazah korban dari total 62 orang sesuai data manifest Sriwijaya Air SJ-182.

"Sampai pukul 17.00 WIB ini, korban yang berhasil diidentifikasi bertambah enam, hari kemarin 34," ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono saat jumpa pers di RS Polri Kramat Jati.

Dengan demikian, kata Rusdi, Tim DVI Polri sampai saat ini telah berhasil mengidentifikasi 40 jenazah korban dari total 62 orang sesuai data manifest Sriwijaya Air SJ-182.

Enam korban tersebut, yakni Kolisun (37), Grislend Gloria Natalies (28), Faisal Rahman (30), Andi Syifa Kamila (26), Shinta (23), dan Mulyadi (39). Rusdi menyatakan enam korban itu berhasil direkonsiliasi dengan sampel DNA.

Selain itu, kata dia, Tim DVI Polri juga mengidentifikasi 310 kantong jenazah dan 250 kantong properti korban. Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, pada Sabtu (9/1).

Pesawat bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu sempat hilang kontak setelah tinggal landas dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru.

Pencarian CVR

Sementara itu, proses pencarian perekam suara "cockpit voice recorder(CVR)" terus dilakukan. "Fokus pencarian kita lebih kepada bawah air, kita bagi dalam empat sektor. Setiap sektor atau zona itu kita tentukan kurang lebih sekitar 15-30 meter," kata Direktur Operasi Badan SAR Nasional Brigjen Rasman MS.

Menurut Rasman, daerah pencarian dipersempit di situ karena diperkirakan di situlah titik pecahan atau jatuhnya dari pesawat itu. Hal itu terbukti dengan masih ditemukannya korban dan serpihan pesawat yang hilang. "Harapan kita CVR juga ada di sekitar situ," tambah Rasman, menyebut bahwa sekitar 300 penyelam akan terjun dalam pencarian hari ini.

Dia berharap cuaca mendukung agar pencarian baik korban maupun CVR, yang merupakan bagian dari kotak hitam, dapat ditemukan.

Sebelumnya, tim pencarian gabungan telah menemukan perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) pada Selasa (12/1) pekan lalu dan telah diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Namun, sampai saat ini CVR yang dapat memberikan petunjuk situasi kokpit saat pesawat itu jatuh, masih belum ditemukan. (ito)

(Lihat Juga: Sebanyak 900 warga korban banjir bandang di Puncak Bogor dievakuasi)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:36
08:00
01:49
09:04
01:41
02:02
Viral